AS baru-baru ini menggunakan pangkalan militer di Singapura, Filipina, dan Malaysia untuk mengoperasikan penerbangan P-8 di atas Laut Cina Selatan, kata analis militer.
Baca Juga: Indonesia Tolak Permintaan Amerika Serikat untuk Tampung Pesawat Mata-Mata
Baca Juga: Panduan LINK eform.bri.co.id/bpum Untuk UKM dari Presiden Lengkap Dengan Syarat Resminya
China telah meningkatkan latihan militer tahun ini, sementara AS telah meningkatkan tempo operasi navigasi, penyebaran kapal selam, dan penerbangan pengawasan.
P-8, dengan radar canggih, kamera definisi tinggi, dan sensor akustik, telah memetakan pulau, permukaan, dan alam bawah laut di Laut China Selatan setidaknya selama enam tahun.
Saat membawa sonobuoy dan rudal, pesawat dapat mendeteksi dan menyerang kapal dan kapal selam dari jarak jauh. Ia juga memiliki sistem komunikasi yang memungkinkannya untuk mengendalikan pesawat tak berawak.
Pada 2014, AS menuduh jet tempur China datang dalam jarak 20 kaki dan mengeksekusi laras laras di atas P-8 yang berpatroli di Laut China Selatan. China menggambarkan keluhan AS sebagai "tidak berdasar".**