Amerika Serikat Tuntut Petugas Intel Rusia dalam Kampanye Peretasan Besar-besaran

- 20 Oktober 2020, 20:11 WIB
Bendera Amerika Serikat
Bendera Amerika Serikat /Pixabay/marcovannozzi/


MANTRA SUKABUMI – Departemen Kehakiman mengumumkan pada hari Senin, yaitu enam perwira intelijen militer Rusia telah didakwa di Amerika Serikat karena melakukan serangan siber dijaringan listrik Ukraina, pemilihan Prancis 2017, dan Olimpiade Musim Dingin 2018.

Enam agen GRU juga dituduh melakukan serangan malware yang disebut "NotPetya" yang menginfeksi komputer bisnis di seluruh dunia yang menyebabkan kerugian hampir 1 miliar US Dollar bagi tiga perusahaan Amerika Serikat saja.

Selain itu, mereka diduga menargetkan penyelidikan internasional terhadap keracunan zat saraf mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal dan putrinya, dan melancarkan serangan siber di media dan parlemen di Georgia.

Baca Juga: Kudapan Seru hingga Solusi Logistik di Merchant ShopeePay Minggu Ini!

Baca Juga: Kemnaker Sebut Dana Yang Sudah Cair BLT BPJS Ketenagakerjaan Mohon Dikembalikan ke Pemerintah

Dikutip mantrasukabumi.com dari times of Israel, Asisten Jaksa Agung John Demers mengatakan enam orang itu bertanggung jawab atas "rangkaian serangan komputer paling merusak dan merusak yang pernah dikaitkan dengan satu kelompok."

Demers mengatakan anggota dari unit GRU yang sama telah didakwa sebelumnya karena berusaha mengganggu pemilu Amerika Serikat 2016 - tetapi tidak ada "tuduhan campur tangan pemilu [2020]" dalam dakwaan ini.

Dakwaan keenam orang tersebut, tidak ada yang berada dalam tahanan AS, diajukan oleh dewan juri federal di Pittsburgh, Pennsylvania, di mana rumah sakit diduga menjadi sasaran peretas NotPetya.

Tuduhan tersebut termasuk persekongkolan untuk melakukan penipuan dan penyalahgunaan komputer, persekongkolan untuk melakukan penipuan kawat, penipuan kawat, perusakan komputer yang dilindungi, dan pencurian identitas yang diperburuk.

Demers mengatakan para terdakwa melancarkan serangan malware yang merusak jaringan tenaga listrik di Ukraina pada Desember 2015 dan Desember 2016.

Halaman:

Editor: Encep Faiz

Sumber: Times of Israel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x