Asosiasi Perdagangan Arab Telah Umumkan Boikot Produk Prancis atas Komentar Macron Tentang Islam

- 26 Oktober 2020, 17:12 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Presiden Prancis Emmanuel Macron. //DW News

Di Qatar, perusahaan Wajbah Dairy mengumumkan boikot produk Prancis dan berjanji untuk memberikan alternatif, menurut akun Twitter mereka.

Al Meera Consumer Goods Company, sebuah perusahaan saham gabungan Qatar, mengumumkan di Twitter: "Kami telah segera menarik produk Prancis dari rak kami hingga pemberitahuan lebih lanjut."

"Kami menegaskan bahwa sebagai perusahaan nasional, kami bekerja sesuai dengan visi yang sejalan dengan agama kami yang benar, adat istiadat dan tradisi kami yang mapan, dan dengan cara yang melayani negara dan keyakinan kami serta memenuhi aspirasi pelanggan kami."

Universitas Qatar juga bergabung dalam kampanye tersebut. Pemerintahannya telah menunda acara Pekan Budaya Prancis tanpa batas waktu, dengan alasan "penyalahgunaan Islam yang disengaja dan simbol-simbolnya".

Dalam sebuah pernyataan di Twitter, universitas mengatakan prasangka apa pun terhadap keyakinan, kesucian, dan simbol Islam "sama sekali tidak dapat diterima, karena pelanggaran ini merusak nilai-nilai kemanusiaan universal dan prinsip-prinsip moral tertinggi yang sangat dihormati oleh masyarakat kontemporer".

Baca Juga: Sering Perih Saat Memotong Bawang Merah, Berikut Cara Atasinya

Dewan Kerjasama Teluk (GCC) menggambarkan pernyataan Macron sebagai "tidak bertanggung jawab", dan mengatakan bahwa mereka bertujuan untuk menyebarkan budaya kebencian di antara masyarakat.

"Pada saat upaya harus diarahkan untuk mempromosikan budaya, toleransi dan dialog antara budaya dan agama, pernyataan yang ditolak dan seruan untuk menerbitkan gambar menghina Nabi (Muhammad) semoga dilimpahkan berkah dan damai besertanya," kata sekretaris jenderal dewan, Nayef al-Hajraf.

Al-Hajraf meminta para pemimpin dunia, pemikir dan pemimpin opini untuk menolak pidato kebencian dan penghinaan terhadap agama dan simbol-simbol mereka, dan untuk menghormati perasaan umat Islam, alih-alih menjadi tawanan Islamofobia.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian luar negeri Kuwait memperingatkan terhadap dukungan dari pelanggaran dan kebijakan diskriminatif yang menghubungkan Islam dengan terorisme, dengan mengatakan itu "mewakili pemalsuan realitas, menghina ajaran Islam, dan menyinggung perasaan Muslim di seluruh dunia".

Halaman:

Editor: Encep Faiz

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah