Umat Muslim Di Seluruh Dunia Kutuk Presiden Prancis Emmanuel Macron Atas Perlakuannya Terhadap Islam

- 26 Oktober 2020, 20:38 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Presiden Prancis Emmanuel Macron. /Instagram @emmanuelmacron/


MANTRA SUKABUMI - Reaksi terhadap kritik Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap Islam telah meningkat setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mempertanyakan kesehatan mental rekannya, sementara Muslim di beberapa negara menuntut boikot terhadap Prancis.

Menandai kritik tajam keduanya terhadap Macron dalam dua hari, Erdogan mengatakan pada hari Minggu bahwa presiden Prancis telah "kehilangan akal sehatnya", mendorong menteri luar negeri Prancis memanggil duta besar negara di Ankara.

Perdebatan Prancis tentang Islam diperdalam setelah pemenggalan kepala seorang guru yang pernah memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad yang sebelumnya diterbitkan oleh majalah satir di kelas tentang kebebasan berekspresi. Muslim percaya bahwa penggambaran Nabi adalah penghujatan.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Baca Juga: Mudahnya Transfer Saldo ShopeePay, Ikuti 5 Langkah Ini

Pada hari Jumat, kartun tersebut diproyeksikan ke gedung-gedung pemerintah di Prancis. Awal bulan ini, Macron menggambarkan Islam sebagai agama "dalam krisis" di seluruh dunia dan berjanji untuk mengajukan rancangan undang-undang pada bulan Desember untuk memperkuat undang-undang yang secara resmi memisahkan gereja dan negara di Prancis.

Dikutip mantrasukabumi.com dari aljazeera.com, bahwa sejak Jumat, media sosial dibanjiri kritik terhadap Macron di negara-negara dari barat hingga timur, termasuk Inggris, Kuwait, Qatar, Palestina, Mesir, Aljazair, Yordania, Arab Saudi, dan Turki.

Orang-orang mencurahkan perasaan mereka dengan tagar bahasa Inggris #BoycottFrenchProducts dan #Islam dan #NeverTheProphet dalam bahasa Arab.

Kampanye media sosial telah menyebabkan beberapa asosiasi perdagangan Arab mengumumkan boikot mereka terhadap produk Prancis.

Pertengkaran telah menarik para pemimpin dunia ketika orang-orang di negara-negara mayoritas Muslim mengorganisir protes jalanan.

Halaman:

Editor: Encep Faiz

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x