Kecam Sikap Presiden Prancis, Pemerintah Malaysia Ikut Prihatin Permusuhan Terbuka Terhadap Muslim

- 28 Oktober 2020, 10:37 WIB
Bendera Malaysia.
Bendera Malaysia. /Pixabay/Engin_Akyurt/

MANTRA SUKABUMI -Pemerintah, melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengecam sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang akan membiarkan penerbitan karikatur Nabi Muhammad SAW. 

Kecaman pemerintah terhadap sikap Macron disampaikan langsung kepada Duta Besar (Dubes) Perancis untuk Indonesia.

Sebagaimana dilansir mantrasukabumi.com dari Antaranews.com, hal tersebut membuat Pemerintah Malaysia menyatakan sangat prihatin atas meningkatnya permusuhan terbuka terhadap muslim dan mengutuk retorika yang menghasut tindakan provokatif yang mencemarkan nama baik Islam.

Baca Juga: Cara Daftar UMKM Online Agar Dapat BPUM Rp 2,4 Juta, Cek Dulu Penerima di eform.bri.co.id/bpum

Baca Juga: Kabar Gembira, Di Tengah Pandemi Covid-19, BPJS Kesehatan Berikan Keringanan Pembayaran Iuran

"Kami sangat mengutuk retorika yang menghasut dan tindakan provokatif yang berusaha mencemarkan nama baik agama Islam seperti yang disaksikan dunia baru-baru ini dalam bentuk pidato populis dan publikasi karikatur menghujat yang menggambarkan Nabi Muhammad," ujar Menteri Luar Negeri Malaysia, Dato Seri Hishamuddin Hussein dalam pernyataannya di Putrajaya, Rabu.

Malaysia berkomitmen untuk menjunjung tinggi kebebasan berbicara dan berekspresi sebagai manusia fundamental hak selama hak-hak ini dijalankan dengan hormat dan tanggung jawab agar tidak melanggar pada atau melanggar hak orang lain.

"Dalam konteks ini, untuk merendahkan dan menodai Nabi Suci Islam dan mengasosiasikan Islam dengan terorisme tentu saja berada di luar cakupan hak-hak tersebut," katanya.

Tindakan seperti itu provokatif dan tidak menghormati Islam dan lebih dari dua miliar muslim di seluruh dunia.

"Sebagai negara Islam yang demokratis dan moderat dengan masyarakat multi etnis dan multi agama, Malaysia terus mempromosikan dan memelihara hubungan yang harmonis dan hidup berdampingan secara damai, bukan hanya di antara orang-orang kami yang berbeda agama dan keyakinan, tetapi juga dalam konteks global yang beragam masyarakat," katanya.
 
Baca Juga: La Nina Diprediksi akan Menimpa Indonesia, Pemerintah Siapkan Lebih Banyak Titik Pengungsian
 
Baca Juga: Teks Naskah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2020 yang Benar dan Lengkap
 
Malaysia akan terus bekerja sama dengan komunitas internasional untuk saling mempromosikan menghormati antar agama dan mencegah ekstremisme agama di semua tingkatan.

Sebelumnya pemimpin oposisi yang juga Presiden PKR Dato Sri Anwar Ibrahim mengatakan pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa Islam sedang menghadapi krisis dunia ini menyerang karena tidak masuk akal.

"Ini mempromosikan kebuntuan. Lebih penting lagi, itu membuat 'masalah' secara eksklusif menjadi urusan muslim dari perspektif merusak yang tertanam dalam doktrin Perancis. Tidak ada pembelaan untuk kekerasan dan pembunuhan, yang sesat monster pembunuh yang menyesatkan Islam," katanya.

Dia juga menyatakan berduka untuk Samuel Paty karena untuk semua korban perusakan tersebut.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x