Ketegangan Meningkat antara Muslim dan Prancis, Turki Mengutuk Charlie Hebdo atas Kartun Erdogan

- 28 Oktober 2020, 19:50 WIB
Presiden Recep Tayyip Erdoğan berbicara pada acara yang diselenggarakan untuk Maulid an-Nabi (kelahiran Nabi Muhammad) di ibu kota Ankara, 26 Oktober 2020. (AA)
Presiden Recep Tayyip Erdoğan berbicara pada acara yang diselenggarakan untuk Maulid an-Nabi (kelahiran Nabi Muhammad) di ibu kota Ankara, 26 Oktober 2020. (AA) /

Baca Juga: Kecam Macron Soal Karikatur Nabi Muhammad, Mahfud MD: Pemeluk Agama Akan Marah Jika Dihina

Turki mengutuk Charlie Hebdo karena "rasisme budaya" atas sampul edisi majalah satir Prancis yang diterbitkan pada hari Rabu yang mengejek Presiden Recep Tayyip Erdogan.

“Agenda anti-Muslim Presiden Prancis [Emmanuel] Macron membuahkan hasil!” kata Fahrettin Altun, direktur komunikasi Erdogan, menggambarkan karikatur itu sebagai "menjijikkan".

“Ini jelas merupakan produk dari lingkungan budaya xenofobia, Islamofobia, dan intoleran yang tampaknya diinginkan oleh kepemimpinan Prancis untuk negara mereka,” Altun menambahkan.

Keretakan yang semakin dalam antara Prancis dan dunia Muslim berlanjut pada hari Rabu.

Baca Juga: Umat Muslim Di Seluruh Dunia Kutuk Presiden Prancis Emmanuel Macron Atas Perlakuannya Terhadap Islam

Dampak meluas setelah dua peristiwa yang pertama adalah pidato Emmanuel Macron pada tanggal 2 Oktober di mana presiden Prancis mengatakan Islam adalah agama yang mengalami "krisis" di seluruh dunia; dan yang kedua adalah pembunuhan guru Samuel Paty karena menampilkan karikatur Nabi Muhammad oleh majalah satir Prancis yang kontroversial, Charlie Hebdo.

Beberapa protes jalanan di seluruh dunia Muslim juga pecah, termasuk di Bangladesh dan Gaza pada hari Selasa, menyerukan orang untuk memboikot produk Prancis.

Pada hari Rabu, Charlie Hebdo menerbitkan kartun di sampulnya yang mengejek Erdogan, yang ditanggapi oleh pemerintah Turki dengan menyebut "menjijikkan" dan "Islamofobia".**

Halaman:

Editor: Andriana

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah