Tugas kedua Mahathir sebagai perdana menteri berlangsung dari 2018 hingga dia mundur pada Februari 2020.
Dia telah dipandang sebagai pendukung pandangan Islam moderat dan juru bicara kepentingan negara berkembang. Pada saat yang sama, dia dengan tajam mengkritik masyarakat dan negara Barat serta hubungan mereka dengan dunia Muslim, sementara dia dikecam di Israel dan di tempat lain karena membuat pernyataan anti-Semit (Permusuhan Etnik). **