Network
MANTRA SUKABUMI - Donald Trump siapkan gugatan untuk negara bagian lainnya. Kali ini yang diincar adalah Nevada, dimana suara untuk Joe Biden memimpin.
Hal tersebut dilakuka Trump setelah kalah dalam pengajuan gugatan terkait hasil perhitungan suara pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) di Georgia dan Michigan kemarin, kini
Tim kampanye Donald Trump menuduh ada penyimpangan dalam pemungutan suara di area Clark dengan penduduk paling banyak di Nevada. Termasuk kota Las Vegas yang juga berada dalam wilayah negara bagian tersebut sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Reuters.
Baca Juga: Nikmati Makan Kenyang dan Hemat Dengan ShopeePay Deals Rp1
Baca Juga: Selebgram yang Dijadikan Kiblat Trend Hijab Kekinian 2020
Trump merasa tak puas karena Nevada merupakan salah satu negara bagian yang memenangkan suaranya pada 2016 lalu. Namun di pilpres kali ini, hasil perhitungan sementara ia tertinggal poin dari Joe Biden.
Mantan Jaksa Umum Nevada Adam Laxalt serta beberapa perwakilan Trump lainnya, menyampaikan tuduhan tanpa menyertakan bukti pendukung, terkait kecurangan perhitungan suara di negara tersebut. Salah satunya warga yang sudah meninggal juga dimasukkan ke dalam perhitungan suara.
"Kami yakin bahwa para pemilih yang telah meninggal dunia juga telah dihitung suaranya. Kami juga yakin bahwa ada ribuan orang yang suaranya telah dihitung padahal mereka sudah pindah dari area Clark selama terjadi pandemi," kata Laxalt.
Ia menambahkan bahwa gugatan hukum akan diajukan kepada pengadilan federal untuk meminta hakim menghentikan penghitungan pada suara yang tidak layak.
Sementara itu, pejabat pelaksana pemilu di area Clark, Joe Gloria, mengatakan bahwa tidak ada bukti atas tuduhan yang menyebut surat suara tidak layak juga ikut dihitung.
Baca Juga: Selebgram yang Dijadikan Kiblat Trend Hijab Kekinian 2020
Sampai saat ini, pemungutan suara di Nevada masih dalam perhitungan dengan Biden memimpin. Sementara di Georgia, suara Trump memimpin tipis dari Biden dan Michigan yang sudah dipastikan dimenangkan Biden.**
