Network
MANTRA SUKABUMI - Mantan presiden AS Barack Obama dalam memoarnya telah menyamakan tokoh oposisi India Rahul Gandhi dengan seorang siswa yang malang, dalam komentar yang menggigit tentang keturunan dinasti yang dua kali memimpin partainya ke kekalahan telak.
Dalam buku, Tanah Perjanjian , yang keluar pada hari Selasa, Obama menulis bahwa Gandhi memiliki "kualitas yang gugup dan tidak berbentuk tentang dirinya, seolah-olah dia adalah seorang siswa yang telah menyelesaikan tugasnya dan sangat ingin mengesankan gurunya tetapi jauh di lubuk hatinya tidak memiliki bakat atau hasrat untuk menguasai mata pelajaran," menurut seorang mengulas di The New York Times, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari SCMP.
Gandhi memimpin partai Kongres Nasional India pada pemilihan umum 2014 dan 2019, yang keduanya menghasilkan kemenangan menentukan oleh Partai Bharatiya Janata, nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi.
Baca Juga: Kampanye ShopeePay Deals Rp1 Lebih Meriah di 11 November
Baca Juga: Kasus Virus Corona Baru di Korea Selatan Terus Melonjak hingga Lebih dari 2 Bulan
Baca Juga: Amerika Darurat, Gara-gara Trump Kalah, Partai Republik Jegal Anggaran Penanganan COVID-19
Gandhi, 50, telah lama berjuang untuk melawan persepsi bahwa dia tidak tertarik menjadi perdana menteri, posisi yang dipegang oleh neneknya Indira Gandhi dan ayahnya Rajiv Gandhi, keduanya dibunuh.
Dia menghabiskan masa mudanya belajar dan bekerja di Amerika Serikat dan Inggris sebelum kembali ke India dengan harapan akan membimbing Kongres, partai yang telah memimpin India melalui sebagian besar tahun sejak kemerdekaan.
Gandhi secara agresif menyerang pemerintah Modi dengan tuduhan mengipasi komunalisme dan mendukung kepentingan bisnis, tetapi komentator sering menggambarkannya sebagai bukan politisi alami.
Baca Juga: Arab Saudi Hancurkan Drone Milik Houthi yang Membawa Bahan Peledak
Baca Juga: Kabar Gembira, Negatif Covid-19, The Doctor Valentino Rossi Dipastikan Tampil Pada MotoGP Valencia
Dia mengundurkan diri dari pucuk pimpinan partai Kongres setelah bencana pemilihan terakhir tetapi ibunya, Sonia Gandhi, tetap menjadi presidennya.
Obama dalam bukunya menawarkan penilaian yang lebih positif terhadap tokoh Kongres lainnya, mantan perdana menteri India Manmohan Singh, seorang ekonom berwatak halus yang juga dipuji Obama di depan umum.
Gandhi bukan satu-satunya tokoh internasional yang menerima prosa penuh warna dari Obama, menurut tinjauan tersebut. Dia menggambarkan mantan presiden Prancis yang mencolok, Nicolas Sarkozy, memiliki "dadanya yang menonjol seperti ayam bantam".**
