Penasihat Keamanan Nasional Trump Menuju Vietnam dan Filipina dalam Upaya Terakhir Anti-China

- 19 November 2020, 12:10 WIB
Robert O'Brien (kiri) penasehat keamanan nasional Trump.
Robert O'Brien (kiri) penasehat keamanan nasional Trump. /Jurnal Presisi/*Twitter

"Siapa pun yang memenangkan pemilihan, Tuan Biden atau Tuan Trump, Amerika Serikat masih menjadi teman baik Vietnam," katanya.

Minh, rektor universitas yang menyelenggarakan resepsi untuk O'Brien, mengatakan Phuc ingin menunggu konfirmasi resmi dari rekan-rekan Amerika mereka sebelum membantah klaim presiden yang sedang menjabat.

“Karena Vietnam adalah kekuatan kecil-menengah, mereka tidak suka memamerkan sudut pandang mereka ketika (situasinya) tidak jelas,” kata Minh.

Nguyen Quang A, mantan bankir terkemuka dan anggota Partai Komunis yang saat ini menjadi salah satu pembangkang Vietnam, mengatakan dia yakin pemerintah mengira Biden akan menjadi presiden berikutnya meskipun ada kehati-hatian.

"Mereka cukup takut jika melakukan sesuatu dengan terburu-buru, maka dalam dua bulan ke depan akan ada konsekuensinya," katanya, seraya menunjukkan bahwa penundaan pengakuan hasil pemilu AS seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya sejak negara-negara tersebut menormalisasi hubungan di 1995.

Baca Juga: 7 Cara Alami Ketika Asam Lambung Naik Hingga Kerongkongan

Le Hong Hiep, seorang peneliti di ISEAS-Yusof Ishak Institute yang berbasis di Singapura yang mengkhususkan diri dalam politik Vietnam, mengatakan kemungkinan negosiasi seputar kunjungan O'Brien menjadi faktor dalam keputusan Hanoi untuk tidak memberi selamat kepada Biden.

“Masih penting bagi Vietnam untuk terus melibatkan pejabat pemerintahan Trump untuk memperkuat kerja sama bilateral baru-baru ini. Kunjungan O'Brien ke Vietnam akan berkontribusi pada proses itu, ”ujarnya.

Minh mengatakan Vietnam telah menghargai banyak kebijakan antagonis Trump terhadap China, yang menurutnya tidak tertandingi di era pasca-Perang Dingin.

“Dia sejauh ini adalah presiden pertama Amerika Serikat yang berperang melawan China secara terbuka,” katanya, meskipun dia menambahkan bahwa dia berharap pemerintahan baru juga akan menghormati pendekatan yang lebih hati-hati yang disukai oleh negara-negara anggota Asosiasi. Bangsa Asia Tenggara (Asean).

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x