Bektang, Alat Tradisional yang Digunakan DHR Untuk Melihat Hilal di POB Cibeas Sukabumi

23 Mei 2020, 11:13 WIB
Bektang - Mantra Sukabumi /Rizal/*/

MANTRA SUKABUMI - Untuk menentukan awal bulan ramadan, satu syawal atau idulfitri serta iduladha, ternyata Dewan Hisab dan Rukyat (DHR) Kabupaten Sukabumi, menggunakan alat tradisional.

DHR Kabupaten Sukabumi, biasa melakukan rukyatul hilal di Pusat Observasi Bulan, di Kampung Cibeas, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan.

Baca Juga: Hilal Tidak Terlihat di Sukabumi, Idul Fitri Jatuh Hari Minggu 24 Mei 2020

Diketahui alat tradisional tersebut yaitu 'Bektang'. Ya, Bektang merupakan sebuah alat daru besi yang dibentuk khusus untuk melihat hilal.

Operator DHR Kabupaten Sukabumi Zaenurridwan, menjelaskan, Bektang sendiri terdiri dari cerobong kecil dan gawangan.

Gawang, bagian dari Bektang - Mantra Sukabumi */

Ada beberapa alat yang digunakan DHR dalam melakukan rukyatul hilal.

Operator DHR Kabupaten Sukabumi Zaenurridwan, menjelaskan, penamaan alat Bektang tersebut diambil dari dua orang nama tokoh.

"Bektang itu diambil dari dua nama tokoh ahli palak, Kh. Sa'dudin Djambek dari Padang, satu lagi Kh. Tangsoban Mangku dari Sukabumi, Jawa Barat," terangnya.

Baca Juga: Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri yang Dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ

Diketahui, Bektang ini terdiri atas dua bagian, yaitu tiang pengincar dan gawang lokasi. Tiang pengincar beguna untuk mengincar hilal, sementara, gawang lokasi adalah logam berbentuk kotak yang berguna untuk melokalisir pandangan saat melihat hilal. 

Selain itu, DHR juga menggunakan alat modern teleskop untuk melihat posisi matahari.

"Kalau ini sebetulnya teleskop ini bukan buat hilal, ini hanya untuk benda langit saja, hanya untuk melihat waktu matahari terbenam. Alat manual ini namanya Bektang, digunakan untuk membidik langsung hilal," tuturnya.***

Editor: Rizal

Tags

Terkini

Terpopuler