"Dinamakan jembatan Apel karena pada saat itu digunakan untuk mengangkut buah-buahan dan barang dagangan, di atas jembatan itu ada lori semacam kereta api untuk mengangkat barang barang tadi," jelasnya.
Untuk penamaan Gado Bangkong sendiri, lanjut Bah Away menjelaskan, zaman dulu orang-orang yang menunggu nelayan dayung pulang melaut di pinggir pantai berjongkok dengan memegang dagu.
"Jadi disebut Gado Bangkong kalau era sekarang karena pada jaman dulu mereka orang-orang yang menunggu nelayan dayung pulang melaut atau menunggu mengangkut barang dagangan di pinggir pantai 'jongko nanggeuy gado' (berjongkok sambil memegang dagu), jadi lah nama jembatan Apel ini di sebut Gado Bangkong dan menjadi ciri khas Palabuhanratu sampai sekarang," tutup Bah Away.**