Daftar 10 Geopark di Indonesia yang Jadi Warisan Dunia UNESCO, Salah Satunya CPUGGp Sukabumi Jawa Barat

- 29 Mei 2023, 07:06 WIB
CPUGGp Sukabumi Jawa Barat merupakan salah satu dari sepuluh daftar Geopark di Indonesia yang diakui sebagai warisan budaya UNESCO.
CPUGGp Sukabumi Jawa Barat merupakan salah satu dari sepuluh daftar Geopark di Indonesia yang diakui sebagai warisan budaya UNESCO. /*/Pikiran Rakyat

MANTRA SUKABUMI - Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan PBB atau UNESCO hingga saat ini telah menobatkan 195 geopark sebagai warisan budaya dunia.

Dari 195 yang terdaftar, 18 diantaranya baru ditetapkan dalam sidang tahunan di Paris, Prancis pada Rabu, 24 Mei 2023, salah satunya dari Indonesia.

Indonesia hingga saat ini memiliki 10 situs goepark yang masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark (UGG) sebagai warisan budaya dunia UNESCO.

Baca Juga: Miliki View Gunung Salak yang Eksotis, Ini 3 Tempat Camping Ground di Sukabumi, Cek Lokasinya di Sini

Salah satu geopark yang diakui sebagai warisan budaya UNESCO dalam daftar UGG ada Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp), Sukabumi, Jawa Barat.

Dirangkum mantrasukabumi.com dari News Jabar pada Senin, 29 Mei 2023, berikut 10 daftar geopark yang diakui UNESCO di Indonesia.

10 GEOPARK DI INDONESIA

1. Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark, Sukabumi, Jawa Barat

Geopark Ciletuh Sukabumi asuk dalam daftar UGG warisan budaya dunia UNESCO sejak tahun 2018 silam.

2. Geopark Kaldera Toba, Sumatra Utara

Kaldera Danau Toba dengan beragam kekayaan alam yang membentang luas serta pengembangan ekonomi kreatuf masyarakat jadi salah satu alasan masuk dalam daftar UGG.

Baca Juga: Rekomendasi Hotel di Kawasan Wisata Palabuhanratu, Penginapan Murah Meriah saat Liburan di Sukabumi

3. Geopark Batur, Bali

Ditetapkan masuk dalam daftar UGG oleh UNESCO sejak 2012 lalu, Geopark Batur memiliki 21 situs warisan alam, salah satunya kaldera bekas letusan gunubg berapi pada zaman dahulu.

4. Geopark Gunung Sewu, Yogyakarta

Memiliki 33 situs warisan alam, Geopark Gunung Sewu, resmi diakui sebagai UGG sejak 2015 silam, diantaranya di Wonigiri ada 7 geosite, di Pacitan ada 13 geosite dan di Ginung Kidul ada 13 geosite.

Selain itu, ada sekitar 40 ribu bukit karst ada di Geopark Gunung Sewu dan menjadi karst yang terpanjang di Pulau Jawa.

5. Geopark Rinjani Lombok, Nusa Tenggara Barat

Geopark Rinjani Lombok, Nusa Tenggara Barat resmi dinobatkan UNESCO masuk dalam daftar UGG sejak 2018 silam yang meliputi hampir separuh dari Pulau Lombok bagian utara, yakni membentang dari Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Barat hingga Kota Mataram.

6. Geopark Maros Pangkep, Sulawesi Selatan

Seperti di Gunung Sewu dan Raja Ampat, Geopark Maros Pangkep terdapat karst yang menjadi salah satu karst kelas dunia dan terbesar di dunia kedua setelah China Selatan.

Ratusan gua yang pernah jadi tempat tinggal manusia prasejarah dapat tergambarkan di Geopark Maros Pangkep.

7. Geopark Belitong, Bangka Belitung

Geopark Belitong, Bangka Belitung masuk dalam daftar UGG oleh UNESCO sejak 2021 lalu dengan ciri ditemukannya tanaman Belitung dan ikan Hampala serra Toman.

8. Geopark Merangin, Jambi

Tumbuhan Jambi merupakan salah satu fosil yang terekspos di dunia dari jenisnya yang diperkirakan berusia 296 juta tahun berada di kawasan Geopark Merangin, Jambi.

Baca Juga: Libur Akhir Pekan Kemana? Ini Fasilitas Wisata Oasis Sukabumi, Tempat Liburan Keluarga Terbaru 2023

9. Geopark Ijen, Jawa Timur

Masuk dalam daftar UGG, Geopark Ijen, Jawa Timur dinobatkan UNESCO sejak tahun 2016. Keunikannya memiliki danau berwarna biru kehijauan di Kawah Ijen dan merupakan danau paling asanh di dunia.

10. Geopark Raja Ampat, Papua Barat

Geipark Raja Ampat merupakan wialauah kepulauan karst di garis khatulistiwa, dimana ditemukan batuan yang usianya 439 hingga 360 juta tahun lalu (Silur - Devonian)

Sebagai informasi, geopark masuk dalam daftar tempat pelestarian warisan budata dunia berdasarkan geodiversity (keragaman geologi), biodiversity (keanekaragaman hayati), dan cultural diversity (keragaman budaya), tujuannya sebagai wialayah konservasi dan geowisata. ***

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x