Waspada, Ternyata Dibalik Kriuknya Kerupuk Miliki Banyak Bahaya bagi Kesehatan Tubuh

24 Desember 2020, 13:00 WIB
ilustrasi Kerupuk /Pikiran-rakyat.com

MANTRA SUKABUMI - Kerupuk merupakan makanan pelengkap lauk yang banyak digemari banyak kalangan.

Sesi makan belum lengkap rasanya, tanpa ditemani makanan bertekstur kriuk ini. Beragam jenis kerupuk menyertai sejumlah makanan favorit.Seperti lontong, kupat tahu, bubur ayam dan juga makanan lainnya.

Namun perlu kita tahu, bahwasanya dibalik kriuknya kerupuk ternyata miliki bahaya, berikut kandungan kalori kerupuk seperti dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber :

Baca Juga: ShopeePay Hadirkan Super Online Deals untuk Sambut Momen Akhir Tahun di Era New Normal Jadi Bermakna

Baca Juga: Innaa Lillahi, Wagub DKI Jakarta Usai Sembuh dari Covid-19, Tiba-tiba Beri Kabar Duka Mendalam

Kandungan dan kalori kerupuk

Pasalnya, di balik renyahnya tiga kerupuk kalengan ukuran sedang atau kerupuk mi, ternyata mengandung 476 kalori (kkal). Padahal, kebutuhan kalori orang dewasa (dengan kondisi kesehatan normal) di Indonesia rata-rata 2.000 kkal per hari.

Jika mengonsumsi tiga kerupuk kaleng ukuran sedang, kalorinya bisa menyalip satu potong kue keju yang mengandung 319 kkal.

Kerupuk kalengan tiga kalori juga lebih banyak dari burger keju, yang berisi 380 kkal, atau mi instan goreng, yang berisi 380 kkal. Berikut perbandingan rata-rata kalori beberapa jenis kerupuk per 100 gram atau satu ons sajian:

-Kerupuk kemplang panggang (3 buah): 356 kkal

-Kerupuk kaleng atau mie ukuran sedang (3 buah): 476 kkal

-Kerupuk emping manis (100 gram): 439 kkal

-Kerupuk emping asing (100 gram): 431 kkal

-Kerupuk kulit atau rambak kulit (100 gram): 422 kkal

-Keripik singkong (1 bungkus atau 100 gram): 478 kkal

-Keripik kentang (1 bungkus atau 100 gram): 448 kkal

Baca Juga: Angkat Sandiaga Uno Jadi Menteri, Ruhut Sitompul: Bukti Keteladanan dan Kenegarawanan Jokowi

Selain tinggi kalori karena dibuat dengan cara digoreng, sejumlah kerupuk atau keripik yang renyah juga perlu diperhatikan.

Menurut Kementerian Kesehatan, konsumsi gula harian yang dianjurkan untuk orang dewasa (dengan aktivitas normal) adalah 200 kkal atau setara empat sendok makan atau 50 gram.

Sedangkan konsumsi garam orang dewasa yang dianjurkan sehari adalah 2.000 miligram natrium atau setara dengan satu sendok teh garam atau lima gram.

Efek terlalu banyak kalori Kebiasaan sederhana seperti makan sambil mengemil kerupuk dan keripik jika tidak ditangani dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

Kalori sebenarnya adalah energi yang digunakan sebagai bahan bakar tubuh untuk bergerak. Kebutuhan energi tergantung jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan, kondisi kesehatan, hingga aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: Jangan Main HP Sambil Rebahan, Bahayanya Bisa Sebabkan Kanker Mata dan 4 Bahaya Berikut ini

Begitu suplai kalori terlalu banyak atau lebih besar dari yang dikeluarkan untuk aktivitas, tubuh seseorang bisa menyimpan kelebihannya sebagai lemak. Kalori berlebih umumnya disimpan dalam bentuk trigliserida atau lemak jahat.

Penumpukan lemak jahat dalam tubuh ini dalam jangka panjang bisa menyumbat pembuluh darah arteri di jantung. Akibatnya, arteri bisa menjadi keras, kaku, dan sempit. Pengerasan dinding arteri ini meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Selain itu, kalori berlebih dalam tubuh dapat meningkatkan berat badan, risiko penyakit hati berlemak, tekanan darah tinggi, dan kanker. Penumpukan lemak juga dapat meningkatkan tekanan pada persendian, salah satu sumber osteoartritis.

Sementara itu, penumpukan lemak di sekitar leher dapat menyebabkan penderitanya mengalami sesak napas beberapa saat saat tidur (sleep apnea).***

 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler