Inilah Efek Samping dari Minum Teh Secara Berlebihan, Ternyata Bisa Sebabkan Maag hingga Komplikasi Kehamilan

5 Februari 2021, 21:11 WIB
ILUSTRASI TEH /PIXABAY / farwestteatraders/

MANTRA SUKABUMI - Teh selain baik diminum, ternyata ada efek samping jika minum teh berlebihan, bisa sebabkan penyakit maag hingga komplikasi kehamilan. 

Beberapa hal yang memuaskan atau menenangkan seperti meminum secangkir teh panas, tetapi manfaat minuman ini tidak berhenti di situ.

Teh telah digunakan untuk khasiat penyembuhannya dalam pengobatan tradisional selama berabad-abad. Selain itu, penelitian modern menunjukkan bahwa senyawa tanaman dalam teh dapat berperan dalam mengurangi risiko kondisi kronis, seperti kanker, obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. 

Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu

Baca Juga: Bukan Masalah Kudeta AHY di Demokrat, Roy Suryo Malah Soroti Pelanggaran ini yang Dilakukan Moeldoko

Meskipun konsumsi teh dalam jumlah sedang adalah pilihan yang sangat sehat bagi kebanyakan orang, melebihi 3–4 cangkir (710–950 ml) per hari dapat memiliki beberapa efek samping negatif.

Dilansir mantrasukabumi.com dari Healthline, berikut 5 efek samping dari minum teh yang terlalu banyak.

1. Mengurangi penyerapan zat besi

Teh adalah sumber yang kaya dari kelas senyawa yang disebut tanin. Tanin dapat mengikat zat besi dalam makanan tertentu, membuatnya tidak tersedia untuk diserap di saluran pencernaan Anda. 

Kekurangan zat besi adalah salah satu kekurangan nutrisi yang paling umum di dunia, dan jika Anda memiliki kadar zat besi yang rendah, asupan teh yang berlebihan dapat memperburuk kondisi Anda.

Penelitian menunjukkan bahwa tanin teh lebih cenderung menghambat penyerapan zat besi dari sumber nabati daripada dari makanan hewani. Jadi, jika Anda mengikuti pola makan vegan atau vegetarian yang ketat, Anda mungkin ingin memberi perhatian ekstra pada berapa banyak teh yang Anda konsumsi. 

Baca Juga: Unggah Foto Bersama Sosok Pria Berkumis, Ari Lasso Ungkap Kerinduan: Aku Kangen Sama Dia

Jumlah pasti tanin dalam teh bisa sangat bervariasi tergantung pada jenis dan cara pembuatannya. Karena itu, membatasi asupan Anda hingga 3 cangkir atau kurang (710 ml) per hari kemungkinan merupakan kisaran yang aman bagi kebanyakan orang. 

Jika Anda memiliki zat besi rendah tetapi masih menikmati minum teh, pertimbangkan untuk meminumnya di antara waktu makan sebagai tindakan pencegahan ekstra. Melakukan hal itu akan memperkecil kemungkinan memengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk menyerap zat besi dari makanan Anda pada waktu makan.

2. Meningkatnya kecemasan, stres, dan kegelisahan

Daun teh secara alami mengandung kafein. Terlalu banyak mengonsumsi kafein dari teh, atau sumber lain, dapat menyebabkan perasaan cemas, stres, dan gelisah. 

Secangkir rata-rata (240 ml) teh mengandung sekitar 11-61 mg kafein, tergantung pada variasi dan metode pembuatan bir. 

Teh hitam cenderung mengandung lebih banyak kafein daripada varietas hijau dan putih, dan semakin lama Anda menyeduh teh, semakin tinggi kandungan kafeinnya. 

Baca Juga: Dijamin Ngakak, Berikut 5 Kata-kata Lucu yang Ampuh Bikin Rasa Stres Anda Hilang

Penelitian menunjukkan bahwa dosis kafein di bawah 200 mg per hari tidak mungkin menyebabkan kecemasan yang signifikan pada kebanyakan orang. Namun, beberapa orang lebih sensitif terhadap efek kafein daripada yang lain dan mungkin perlu membatasi asupannya lebih jauh. 

Jika Anda menyadari kebiasaan minum teh membuat Anda merasa gelisah atau gugup, itu bisa menjadi tanda Anda sudah minum terlalu banyak dan mungkin ingin menguranginya untuk mengurangi gejala.

Anda juga dapat mempertimbangkan untuk memilih teh herbal bebas kafein. Teh herbal tidak dianggap sebagai teh asli karena tidak berasal dari tanaman Camellia sinensis. Sebaliknya, mereka dibuat dari berbagai bahan bebas kafein, seperti bunga, jamu, dan buah.

3. Tidur yang buruk

Karena teh secara alami mengandung kafein, asupan yang berlebihan dapat mengganggu siklus tidur Anda.

Melatonin adalah hormon yang memberi sinyal pada otak Anda bahwa sudah waktunya untuk tidur. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat menghambat produksi melatonin, mengakibatkan kualitas tidur yang buruk. 

Baca Juga: Ceritakan Pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia, Jokowi: Saya Kembali Titipkan WNI di Malaysia

Tidur yang tidak memadai dikaitkan dengan berbagai masalah mental, termasuk kelelahan, gangguan memori, dan berkurangnya rentang perhatian. Terlebih lagi, kurang tidur kronis dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan kontrol gula darah yang buruk. 

Orang-orang memetabolisme kafein pada tingkat yang berbeda, dan sulit untuk memprediksi dengan tepat bagaimana pengaruhnya terhadap pola tidur pada semua orang.

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa bahkan hanya 200 mg kafein yang dikonsumsi 6 jam atau lebih sebelum tidur dapat berdampak negatif pada kualitas tidur, sedangkan penelitian lain tidak menemukan efek yang signifikan. 

Jika Anda mengalami gejala yang berkaitan dengan kualitas tidur yang buruk dan rutin minum teh berkafein, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk mengurangi asupan - terutama jika Anda juga mengonsumsi minuman atau suplemen lain yang mengandung kafein.

4. Maag

Kafein dalam teh dapat menyebabkan mulas atau memperburuk gejala refluks asam yang sudah ada sebelumnya. 

Baca Juga: Stimulus Listrik Periode Februari 2021, Berikut Cara Dapat Diskon dan Token Gratis Melalui Aplikasi PLN Mobile

Penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat mengendurkan sfingter yang memisahkan kerongkongan Anda dari perut Anda, memungkinkan isi lambung yang asam lebih mudah mengalir ke kerongkongan. 

Kafein juga dapat berkontribusi pada peningkatan produksi asam lambung total. 

Tentu saja, minum teh belum tentu menyebabkan mulas. Orang-orang merespons paparan makanan yang sama dengan sangat berbeda. 

Meskipun demikian, jika Anda secara rutin mengonsumsi teh dalam jumlah banyak dan sering mengalami mulas, ada baiknya untuk mengurangi asupan dan melihat apakah gejala Anda membaik.

5. Komplikasi kehamilan

Paparan kafein tingkat tinggi dari minuman seperti teh selama kehamilan dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti keguguran dan bayi lahir dengan berat badan rendah. 

Baca Juga: Inilah 4 Hal yang Tidak Akan Ditemukan di Dalam Surga dari Mulai Penderitaan hingga Permusuhan

Data tentang bahaya kafein selama kehamilan beragam, dan masih belum jelas seberapa aman kafein tersebut. Namun, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa risiko komplikasi tetap relatif rendah jika Anda menjaga asupan kafein harian Anda di bawah 200-300 mg. 

Konon, American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan tidak melebihi tanda 200 mg. 

Kandungan kafein total teh dapat bervariasi tetapi biasanya berkisar antara 20–60 mg per cangkir (240 ml). Oleh karena itu, untuk berhati-hati, sebaiknya tidak minum lebih dari sekitar 3 cangkir (710 ml) per hari. 

Beberapa orang lebih suka minum teh herbal bebas kafein sebagai pengganti teh biasa untuk menghindari paparan kafein selama kehamilan. Namun, tidak semua teh herbal aman digunakan selama kehamilan.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan, Cek Status sebagai Penerima BSU Kemnaker, Masih Ada Anggaran yang Belum Tersalurkan

Misalnya, teh herbal yang mengandung black cohosh atau licorice dapat menyebabkan persalinan prematur dan harus dihindari. 

Jika Anda hamil dan khawatir tentang asupan kafein atau teh herbal Anda, pastikan untuk mencari panduan dari penyedia layanan kesehatan Anda.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: healthline

Tags

Terkini

Terpopuler