Waspada, Dampaknya Hingga Kematian, ini Bahaya Filler Payudara dan Bokong

6 April 2021, 21:17 WIB
Waspada, Dampaknya Hingga Kematian, ini Bahaya Filler Payudara dan Bokong./ //Pexels/Anna Tarazevich

 

MANTRA SUKABUMI - Filler Payudara dan Bokong yaitu salah satu metode yang dilakukan untuk seseorang agar pada bagian tersebut terlihat besar.

Namun, filler ini sangat berbahaya dan tidak direkomendasikan, sebab hal ini dilakukan dengan prosedur menyuntikan asam hialuronat (hialuronic acid) pada payudara dan bokong.

Dalam filed payudara dan bokong ini banyak dokter yang tidak merekomendasikan sebab berbahaya, apalagi hal ini setelah terjadi malpraktek yang dilakukan oleh oknum.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Berani Tolak Eksepsi Habib Rizieq Shihab, Anggota DPR RI: Hakim Harus Siap Dimaki

Bahkan hal ini sudah terjadi pada salah satu model sekaligus selebgram Monica Indah, yang mengalami payudara berlubang.

Bahkan kasus yang dialami oleh Monica Indah sudah ditangani oleh pihak Polres Metro Jakarta Barat.

Dikutip mantrasukabumi.com dari PMJ News pada Selasa, 6 April 2021, pihak kepolisian sudah mengamankan Dua orang tersangka yang berinisial SR dan ML yang terlibat dalam tindakan filler payudara dan bokong telah diamankan Polres Metro Jakarta Barat.

Penangkapan yang dilakukan oleh polisi terhadap dua tersangka tersebut dari adanya laporan dari korban yang mengalami infeksi akibat tindakan tersebut.

Baca Juga: Kapolri Beri Klarifikasi Terkait Surat Telegram yang Melarang Media Menayangkan Sikap Arogansi Polisi

"Pengakuan yang bersangkutan sudah melakukan tindakan filler payudara ini selama kurang lebih 15 kali (15 korban). Namun, baru dua orang dengan inisial CT dan WT yang melapor pada kepolisian karena mengalami infeksi usai melakukan tindakan filler tersebut," ungkap Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Ady Wibowo, di Mapolres Jakbar, pada Selasa, 6 April 2021.

Ady Wibowo menuturkan, bahwa infeksi yang dialami oleh para korban setelah melakukan filler payudara dan bokong terbilang sangat parah.

"Jadi dari hasil penuturan korban, usai melakukan filler dia merasa demam dan tidak enak badan. Kemudian dari bekas suntikan filler tersebut mengeluarkan nanah," sambung Kombes Pol Ady Wibowo.

Dari hal ini membuat korban yang melakukan filler payudara dan bokong mengharuskan untuk melakukan tindakan medis di rumah sakit bahkan harus menjalani operasi.

 Baca Juga: Ruhut Sitompul: Tokoh Sekarang seperti Toko Besi

 Baca Juga: Belum Setuju Pembelajaran Tatap Muka Kembali Dibuka, IDI: Banyak Anak Kehilangan Ortu Selama Pandemi

"Karena adanya infeksi tersebut, akhirnya korban dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi berupa pengangkatan sel saraf di dalamnya yang terinfeksi," lanjut Kombes Pol Ady Wibowo.

Di kesempatan yang sama, anggota IDI Jakarta Barat, dr Dolar juga turut menyampaikan bahwa tindakan atau praktek filler payudara dengan menggunakan silikon industri atau bahan kimia yang tidak terdaftar dalam Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) akan memberikan dampak besar bagi tubuh, seperti infeksi hingga kematian.

"Resikonya jika cairan tersebut masuk ke tubuh, maka bisa terjadi infeksi, abses atau bernanah, dan bisa sampai kematian," tutur dr Dolar.

Dengan parahnya resiko yang dapat diderita para korban penipuan filler payudara dan bokong ini, Polres Metro Jakarta Barat pun membuka layanan pengaduan yang mana para korban bisa datang dan melaporkan secara langsung tindakan filler yang merugikan dirinya sendiri.***

 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler