Siapa Sangka Sering Konsumsi Seblak Pedas Bisa Sebabkan Penyakit Bahaya Darah Tinggi hingga Kanker Lambung

19 Mei 2021, 14:50 WIB
Ilustrasi seblak kuah pedas khas Bandung, dari tangkapan kanal Youtube Ika Mardatillah. /Youtube.com/ Ika Mardatillah

MANTRA SUKABUMI - Siapa yang tidak tahu jajanan yang satu ini yaitu seblak.

Seblak merupakan jajanan yang banyak digemari masyarakat Indonesia terutama wilayah Jawa Barat. Seblak mempunyai cita rasa yang enak dan jika anda suka rasa pedas, seblak pedas bisa jadi andalan.

Tetapi tak disangka jika anda terlalu banyak konsumsi seblak pedas bisa sebabkan penyakit bahaya seperti darah tinggi hingga kanker lambung.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Jet Tempur Israel Tabrak Kantor Bulan Sabit Merah, Demokrat: Bukan Manusia, Lebih Biadab dari Binatang Buas

Namun perlu anda ketahui, makanan seblak yang terlalu pedas bisa membuat daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang bahaya akan mengintai kita.

Hal tersebut karena tidak setiap rasa pedas yang terkandung di dalam seblak bisa diterima tubuh, apalagi lambung kita.

Yuk kenali bahaya apa saja yang ada pada seblak dan penyakit apa saja. Berikut telah Mantrasukabumi.com rangkum dari berbagai sumber bahaya dan penyakit dari seblak:

Bahaya Makan Seblak yang Terlalu Pedas

Seperti yang kita tahu, terlalu banyak makan pedas bisa membuat kita diare.

Baca Juga: Tak dapat BPUM UMKM, Golongan ini Bisa Dapat Bantuan BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp2,4 Juta

Belum lagi, capsaicin, bahan aktif yang membuat cabai terasa pedas, bisa menyebabkan lapisan dalam organ pencernaan atau mukosa lambung dan usus mengalami inflamasi atau peradangan.

Jika terus dikonsumsi dalam jumlah banyak, komponen ini bisa merusak organ pencernaan.

Peradangan yang terjadi di jaringan organ pencernaan inilah yang juga membuat Anda merasakan sakit perut.

Pada orang tertentu, terlalu banyak makan pedas juga bisa menyebabkan terjadinya heartburn.

Capsaicin juga bisa menyebabkan terjadinya iritasi di usus kecil, sehingga mempercepat proses pencernaan.

Baca Juga: Mantan Jubir Gus Dur Tutup Usia, Sandiaga Uno Sampaikan Kabar Duka: Selamat Jalan untuk Selamanya Om Wimar

Akibatnya, saat seharusnya ada penyerapan air di usus besar, hal ini tidak terjadi, sehingga air tetap keluar bersama dengan sisa produk pencernaan atau feses.

Sodium, Ancaman Tersembunyi Saat Makan Seblak

Rasa gurih dan asin yang ada pada garam dan penyedap rasa lainnya datang dari sodium atau natrium.

Jika sudah sering makan seblak, Anda pasti paham betapa gurihnya makanan ini.Dalam jumlah yang cukup, sodium memang dibutuhkan oleh tubuh.

Namun jika terlalu banyak, sodium akan meningkatkan risiko kita terkena berbagai kondisi seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi, stroke, gagal jantung, osteoporosis, kanker lambung, penyakit ginjal, batu ginjal, pembengkakan otot jantung dan pusing.

Terlalu banyak mengonsumsi sodium juga akan berpengaruh pada penampilan Anda.

Baca Juga: 6 Penyebab Gugurnya Pahala Manusia, Bersumpah Atas Nama Allah SWT Salah Satunya

Sodium akan menahan air di tubuh, sehingga tubuh akan terlihat lebih besar atau bengkak dan terjadi kenaikan berat badan.

Sebagian besarnya karbohidrat, bahaya makan seblak yang serring tak disadari:

Bahaya makan seblak lain yang sering tidak disadari adalah betapa tidak seimbangnya kandungan gizi dan nutrisi yang ada di dalam seporsi seblak.

Kerupuk, mie, makaroni, bakso, sosis, hingga kwetiau semua dimasukkan menjadi satu dalam masakan ini.

Sadarkah Anda jika semua itu tinggi akan karbohidrat? Padahal, makanan yang ideal dan sehat seharusnya tidak hanya terdiri dari karbohidrat, tapi juga protein, serat, dan lemak.

Baca Juga: Mengenang Sosok Mantan Jubir Gus Dur Wimar Witoelar, Sri Mulyani: Seorang yang Cerdas, Jenaka dan Santun

Karbohidrat memang dibutuhkan sebagai sumber energi. Namun tidak dalam jumlah yang terlalu banyak.

Belum lagi, makanan berkarbohidrat, memiliki jumlah kalori yang juga tinggi. Terlalu banyak asupan kalori bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

Selain itu, karbohidrat dalam jumlah berlebih juga bisa meningkatkan kadar gula darah Anda. Akibatnya, risiko terjadinya diabetes tipe 2 pun akan meningkat.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler