Jangan Memaksakan Fisik Ketika Olahraga, dr Tirta: Bisa Menimbulkan Serangan Jantung

4 Agustus 2021, 12:50 WIB
Tangkap layar video saat dr Tirta menjelaskan bagaimana bahayanya saat terlalu memaksakan diri ketika berolahraga. /Youtube/Tirta PengPengPeng

MANTRA SUKABUMI - dr Tirta bagikan informasi penting terutama untuk yang suka olahraga.

Kebiasaan memaksakan fisik ketika olahraga dapat menyebabkan penyakit serius.

dr Tirta mengatakan jika denyut jantung sudah mencapai batas maksimak, bisa menimbulkan serangan jantung.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

Aktivitas olahraga memang baik untuk keshatan, namun bagi yang baru rutin berolahraga dr Tirta katakan jangan langsung push terus tanpa rehat.

dr Tirta ibaratkan piston mesin motor atau mobil bisa pecah ketika di paksa.

Begitupun dengan kerja jantung jika dipaksakan dapat berakibat fatal.

"Jangan memaksakan fisik ketika olahraga. Sistemnya : naikkin bertahap. Bukan tiba2 push terus tanpa rehat. Jika denyut jantung sudah mencapai batas maksimal, bisa menimbulkan serangan jantung!"

"Jadi bukan hanya piston mesin motor / mobil doank yg bisa pecah ketika di paksa terus. Jantung pun begitu. Makanya kalo latian ada stepnya. Naek bertahap. Bukan tiba2 gas ke beban terberat," dikutip mantrasukabumi.com dari postingan Instagram @dr.tirta.

Tubuh manusia akan memberikan peringatakan ketika dirasa sudah mencapai batas maksimal.

Ada banyak ciri ketika tubuh sudah dipaksakan hingga otot ekstremitas seperti kram.

"Awal mula tubuh pasti kasi alert, kalo otot ekstremitas capek, pertama kram otot, karena penumpukan asam laktat di otot. Biar kita rehat."

Selain itu, gejala lain jika tubuh dipush terus tanpa rehat akan mengakibatkan sesak nafas dan nyeri diarea dada.

"Lalu. Kalo di jantung, udah kelelahan, biasanya ada Sesek nafas, nyeri dada. Baru pingsan."

Baca Juga: Bisa Timbulkan Penyakit Fisik, dr. Zaidul Akbar Sebut Sifat Penyebab Penyakit Hati Ini Harus Dihindari

Yang lebih parah bisa langsung pingsan.

Kemudian kejadian seperti ini juga dapat berbahaya jika jarang melakukan checkup.

"Apalagi ketika orng jarang checkup, dan ada thrombus, bisa2 ketika lagi dipush. Thrombus lepas dan menyumbat paru jadi emboli paru, dan di jantung jadi infark lalu cardiac arrest."

Serangan jantung akibat memaksakan kinerjanya dapat berakibat kepada kematian.

"ingat, serangan jantung masih menjadi penyakit mematikan dengan 1600 kematian / hari di Indonesia ???? itulah sebabnya @doktervito tegas soal preventif kesehatan jantung."***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler