MANTRA SUKABUMI -
Pandemi virus corona baru (COVID-19) masih menjadi ancaman yang serius bagi penduduk di seluruh belahan dunia.
Pasalnya, beberapa negara masih mencatat adanya pelonjakan kasus yang signifikan. Bahkan data terbaru korban positif sudah melebihi angka 1 juta lebih.
Sedangkan di Indonesia korban positif covid-19 per Selasa 14 April 2020 mencapai 4.839 Kasus.
Akibatnya para ilmuwan di dunia tengah berlomba untuk menemukan vaksin yang dapat melawan virus COVID-19.
Obat colchicine yang biasa digunakan untuk mengobati penyakit asam urat tengah diuji manfaatnya untuk melawan COVID-19.
Dua uji coba besar telah diluncurkan dari tablet Colchinice 1p, yang bisa menghentikan radang di paru-paru yang dikenal sebagai gejala dari Covid-19.
Baca Juga: Viral Ditengah Wabah Corona, Wisata Gunung Tumpeng di Ciemas Sukabumi Ditutup Sementara
Sekitar 6.000 korban virus corona diberikan obat yang pertama kali digunakan 1.500 tahun lalu di Kanada serta percobaan di Yunani pada masa silam.
Pada penderita asam urat, colchinice dapat menyembuhkan peradangan dan nyeri pada jari kaki.
Dokter percaya hal ini bisa dilakukan sama halnya terhadap paru-paru. "Kami menginginkan hasil secepat mungkin," ujar Dr Jean-Claude Tardif dari Montreal Heart Institute.
Dia mengatakan jika memang ada manfaat secara siginifikan, maka penelitian bisa berakhir dan dihentikan.
"Colchinine adalah obat lama. Ini murah, tersedia secara luas, kami pikir ini mungkin bekerja dengan baik karena merupakan antiinflamansi yang kuat," ujar Tardif.
Artikel ini teah tayang di cirebon.pikiran-rakyat.com dengan judul "Obat Asam Urat Disebut Bisa Kurangi Angka Kematian Covid-19, Para Ahli Berikan Klaim
Baca Juga: Resign Kerja, Cerita Dayantri Perawat Asal Palabuhanratu jadi Relawan Covid-19 di Jakarta
Ahli Gout, Prof Athimalaipet Ramanan, dari Rumah Sakit Nasional Royal bidang penyakit rematik, Bath mengatakan bahwa Colchinice telah digunakan selama bertahun-tahun dan cukup aman.
"Mungkin membantu, untuk peradangan (paru-paru, red.) akan membutuhkan bukti yang lebih kuat," ujar Bath.
Para ilmuwan di seluruh dunia sedang menguji lusinan obat-obatan lama untuk melihat apakah mereka dapat membantu dalam melawan Covid-19.
Baca Juga: Bripka Jerry Makamkan Jenazah Covid-19 Terlantar, Kapolri Beri Hadiah Sekolahkan Perwira
Tim peneliti di Tiongkok bahkan tengah menyelidiki apakah obat thalidomide yang terkenal dapat menyelamatkan pasien dari Covid-19.
Pada tahun 50-60 an, obat itu menyebabkan cacat pada ribuan anak-anak di Inggris yang lahir dari wanita yang diresepkan obat tersebut untuk mual di pagi hari selama kehamilan.
Namun thalidomid memiliki efek antiinflamansi yang kuat dan dapat memperpendek penyakit Covid-19.**