Mengenal Sleep Paralysis atau Ketindihan, Berikut Penjelasannya Secara Medis

5 November 2020, 16:25 WIB
ILUSTRASI Tidur /PEXELS/.*/PEXELS

 

MANTRA SUKABUMI - Ketindihan digambarkan dengan kondisi tubuh kaku tidak dapat bergerak namun tubuh dan pikiran menyadari bahwa Anda sudah bangun tidur.

Menurut mitos yang beredar di masyarakat kita, ketindihan adalah gangguan tidur yang disebabkan oleh makhluk halus yang 'menindih' kita.

Meski menyeramkan, pengalaman ini sebenarnya biasa terjadi, pun tak berbahaya.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Baca Juga: Sering Tersentak Atau Jatuh Saat Tidur? Berikut Penjelasannya

Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari American Academy of Sleep Medicine, pada Kamis 5 November 2020, orang-orang biasanya mengalami kondisi ketindihan ini untuk pertama kalinya saat mereka berusia 14 sampai 17 tahun.

Dalam istilah medis, Ketindihan dikenal dengan nama Sleep Paralysis.

Penyebab utama ketindihan pada dasarnya disebabkan karena proses sinkronisasi otak dan tubuh yang sempat terganggu sewaktu tidur.

Fenomena ini biasanya terjadi ketika seseorang memasuki fase tidur REM (Rapid Eye Movement).

Di Fase REM ini pula, mimpi biasa terjadi.

Baca Juga: 11 Manfaat Belut untuk Kesehatan, Salah Satunya Memperkuat Tulang

Seperti saat mimpi, tubuh kita di nonaktifkan agar kita tak bergerak saat bermimpi.

Jadi Sleep Paralysis ini adalah kondisi dimana seseorang berada di dalam kondisi sadar, namun sebagian kesadarannya masih tertinggal di dalam fase REM.

Karena hal itu, saat ketindihan kita tidak bisa menggerakan anggota badan kita.

Salah satu faktor yang menyebabkan seseorang mengalami ketindihan biasanya disebabkan karena rusaknya kualitas tidur.

Ketindihan Bukan Gejala Yang Serius.

Baca Juga: Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar, Salah Satunya Akibat Cipratan Minyak

Para peneliti menyimpulkan bahwa, dalam kebanyakan kasus, sleep paralysis (kelumpuhan tidur) atau yang biasa disebut ketindihan hanyalah tanda bahwa tidak terjadi perpindahan yang mulus dalam melewati fase-fase tidur.

Ketindihan sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah kejiwaan.**

Editor: Robi Maulana

Sumber: aasm.org

Tags

Terkini

Terpopuler