Setelah itu dipanggang dengan abu panas. Yang terbaik adalah yang dipanggang dan dimasak dalam madu.
Ibnu Majah meriwayatkan dalam sunannya, sebuah hadits dari Isma’il bin Muhammad Al Tahli dari Syu’aib bin Zubairi dari talhah bin Ubaidillah.
“Saya datang kepada Rasulullah SAW ketika beliau sedang memegang safarjal di tangannya”. Beliau bersabda, “Makanlah, hai Thalhah, karena safarjal menenangkan jantung”.
Baca Juga: Doa Nabi Lut AS Ketika Mohon Diselamatkan dari Perbuatan Kaum Sodom
Baca Juga: Akhirnya Wagub DKI Jakarta Sembuh dari Covid-19 Setelah 13 hari Isolasi, Ini Kisah yang Dibagikannya
Nasa’I meriwayaatkan hadits ini menurut versi lain, Aku datang kepada Rasulullah yang pada saat itu edang dikelilingi oleh para sahabatnya. Ketika itu beliau sedang memegang safarjal.
Aku duduk dan baliau melemparkan buah itu kepadaku sambil bersabda, “Makanlah hai Abu Dzar! Karena ia menguatkan jantung, memperbaiki nafas dan menghilangkan kesedihan”. Wallahu a'lam.**