Waspada, Covid-19 dan Diabetes Dapat Turunkan Detak Jantung, Kenali Gejalanya

- 22 Februari 2021, 10:00 WIB
ILUSTRASI aritmia atau gangguan irama detak jantung yang bisa menyebabkan serangan jantung atau stroke.*
ILUSTRASI aritmia atau gangguan irama detak jantung yang bisa menyebabkan serangan jantung atau stroke.* /pixabay

Sering kali, aritmia sinus bersifat sementara dan tidak perlu dikhawatirkan, seperti detak jantung yang semakin cepat yang Anda rasakan saat minum espresso ekstra, atau detak jantung yang lebih lambat saat Anda tidur.

Baca Juga: Innaalillahi Kabar Duka, Ketua DPRD DKI Jakarta: Turut Berduka Cita Sedalam-dalamnya

Di lain waktu, aritmia (detak jantung yang tidak teratur) bisa menunjukkan kondisi yang mendasarinya. Dan meski jarang, sinus arrhythmia bisa menjadi masalah medis yang mendesak.

Inilah yang harus Anda ketahui tentang aritmia sinus (detak jantung yang tidak teratur) dan bagaimana pengaruhnya terhadap jantung Anda.

1. Ritme sinus yang normal
Menurut definisi, ritme sinus normal adalah detak jantung yang teratur, dengan detak jantung yang berkisar antara 60 hingga 100 detak per menit.

"Reguler berarti jarak antara setiap detak jantung sama, seperti suara metronom," kata Lee Goldberg, MD, seorang ahli jantung dan kepala bagian, gagal jantung lanjut dan transplantasi jantung di University of Pennsylvania, di Philadelphia.

“Aritmia sinus terjadi ketika ada variasi kecil lebih dari 0,12 detik antara detak jantung. Ini membuat ritme jantung tidak teratur tetapi hanya sedikit, ”kata Dr. Goldberg, yang juga seorang profesor kedokteran kardiovaskular di Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania.

Baca Juga: Tanggapi Pertanyaan Kenapa PSI Selalu Kritik Anies Baswedan, Tsamara Amany: Saya Paling Geli

"Aritmia sinus dianggap sebagai varian dari ritme sinus normal," sambungnya.

2. Sinyal listrik pengaruhi aritmia (detak jantung yang tidak teratur)

Halaman:

Editor: Fauzan Evan

Sumber: The Healthy


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah