"Penelitian ke-1: Vaksin virus inaktif terbukti efektif terhadap varian Delta untuk mencegah: 59% Covid-19 bergejala, 70.2% Covid-19 sedang, 100% Covid-19 berat. Jumlah subjek yang diteliti sayangnya sedikit," beber dr Adam.
Sementara pada penelitian kedua, 69 persen vaksin tersebut mencegah pneumonia karena Covid-19.
"Penelitian ke-2: 69.5% mencegah pneumonia karena Covid-19 dan 100% mencegah Covid-19 berat. Jumlah subjek yang diteliti >10.000 orang," katanya.
Menurut dr Adam orang yang mendapat vaksin Sinovac ternyata mendominasi pada 2 penelitian ini yaitu pada penelitian 1 sebesar 61.3 persen dan pada penelitian 2 sebesar 51.29 persen.
"Meskipun kita tetap gak tau pasti angka efektivitas vaksin Sinovac ini berapa terhadap varian Delta, tapi kemungkinan besar angkanya gak akan jauh beda," imbuhnya.
Dirinya berharap semoga ini jadi berita yang sangat baik untuk semua masyarakat Indonesia, berhubung Sinovac cukup banyak digunakan.
"Semoga juga hasil penelitian mengenai efektivitas vaksin di Indonesia terhadap varian Delta segera keluar," pungkasnya.***