Ilmuwan Sebut Hilang Nafsu Makan dan Diare Bisa Menjadi Ciri Tertular COVID-19

- 24 Maret 2020, 17:13 WIB
Ilustrasi sakit perut
Ilustrasi sakit perut /Pikiran Rakyat/.*(di foto Pikiran Rakyat.com)

Mantrasukabumi.com – Gejala terinfeksi COVID-19 para ahli sudah banyak yang menginformasikan keberbagai media sosial.

Demam, Flu dan Bersin bagian dari ciri gejala awal terinfeksi COVID-19 yang sudah diketahui banyak orang.

Dan apabila seseorang terserang demam, flu serta bersin menjadi momok menakutkan bagi dirinya dan orang sekitarnya, walaupun hanya penyakit biasa.

Karena isu penularan virus corona sudah menjadi bencana Internasional sesuai yang telah dinyatakan oleh WHO sebagai pandemik global.

Baca Juga: UPDATE Selasa 24 Maret 2020, Satu Pasien Positif Corona di Kabupaten Sukabumi

Namun, banyak orang yang tidak mengetahui bahwa ada gejala yang tidak memiliki gejala tertular covid-19. Dan baru-baru ini para ilmuwan menjelaskan mengenai gejala COVID-19 yang bisa ditandai dengan diare dan kehilangan nafsu makan.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Dairymail, sebuah penelitian terhadap 204 pasien di Wuhan telah pergi ke rumah sakit dengan masalah pencernaan sebagai penyakit utama mereka.

Mayoritas orang-orang ini tidak memiliki penyakit pencernaan yang mendasarinya. Kehilangan nafsu makan (83 persen) dan diare (29 persen) adalah gejala utama bagi pasien yang mengalami masalah pencernaan.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Virus Corona Palabuhanratu Diguyur Disinfektan

Masalah pencernaan lainnya yang dilaporkan termasuk muntah (0,8 persen) dan sakit perut (0,4 persen).

Sebagian besar pasien juga mengalami masalah pernapasan seperti batuk kering yang menetap atau kesulitan bernapas serta masalah pencernaan, tetapi tujuan pasien dalam penelitian ini hanya menunjukkan gejala pencernaan.

Penelitian ini mempelajari 107 pria dan 94 wanita dengan usia rata-rata 55 tahun yang semuanya dinyatakan positif COVID-19.
99 orang di antaranya memiliki gejala pencernaan dan 92 diantaranya juga menderita masalah pernapasan akibat infeksi.

Penelitian ini juga menemukan masalah pencernaan memburuk saat keparahan penyakit meningkat. Pasien tanpa gejala pencernaan dalam penelitian ini lebih mungkin untuk disembuhkan dan dipulangkan daripada pasien dengan gejala pencernaan.

Baca Juga: 10 Provinsi Dikirim Peralatan Laboratorium untuk atasi COVID-19

Para peneliti menuliskan dalam penelitian mereka bahwa gejala pencernaan adalah keluhan yang umum pada pasien COVID-19.
Dibandingkan dengan pasien tanpa gejala pencernaan, mereka yang mengalami gejala pencernaan memiliki waktu lebih lama dan prognosis yang lebih buruk dalam kasus virus corona.

Dr. Brenna Spiegel, Profesor Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat di UCLA mengatakan dalam sebuah pernyataan yang menyertai rilisnya penelitian ini.

“Dalam penelitian ini, pasien COVID-19 dengan gejala pencernaan memiliki hasil klinis yang lebih buruk dan risiko lebih tinggi (meninggal)” kata Dr. Brenna Spiegel.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x