Temuan Dokter AS Waspadai 6 Gejala Baru COVID-19, Salah Satunya Menggigil

- 20 Mei 2020, 14:40 WIB
ILUSTRASI COVID-19 /pexels
ILUSTRASI COVID-19 /pexels /

MANTRA SUKABUMIPandemi COVID-19 masih menjadi ancaman dunia global. Betapa tidak virus mematikan itu telah merenggut 308.644 nyawa manusia.

Hal ini membuat stimulasi para peneliti untuk terus menerus mengembangkan penelitian terkait gejala dari covid-19.

Dikabarkan para dokter di Amerika Serikat (AS) telah menemukan enam gejala baru dari virus corona baru (COVID-19).

Penemuan tersebut diungkap usai melakukan beberapa penelitian terhadap ratusan pasien di AS.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Mirror, pada awalnya Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengonfirmasi bahwa hanya ada tiga gejala untuk covid-19 yang telah ditemukan terlebih dahulu yakni, sesak napas, batuk, dan demam

Namun, setelah melakukan penelitian kembali kepada ratusan pasien COVID-19, para dokter di AS kembali menemukan gejala baru dari virus mematikan itu.

Baca Juga: Ingin Operasi, Sudah 10 Tahun Wanita asal Surade Ini Kesulitan Bernapas

Maka dari itu, CDC telah melakukan update terkait gejala-gejala COVID-19 yang akan muncul antara 2 hingga 14 hari setelah seseorang terinfeksi virus tersebut.

Enam gejala COVID-19 yang baru tersebut antara lain panas dingin, menggigil, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan dan hilangnya kepekaan terhadap rasa atau bau.

Menurut sebuah laporan penelitian di Iran, 76 persen dari total pasien COVID-19 di negara tersebut kehilangan kepekaan terhadap indra penciuman dan perasa mereka.

Seorang baking champion di AS yang terinfeksi COVID-19, Vallery Lomas mengaku bahwa dirinya kehilangan indra penciumannya selama 5 hari.

Baca Juga: Bossman Mardigu: Corona Bukan Berasal dari Wuhan Tiongkok Tapi Sengaja Diciptakan Industri Farmasi

"Itu membuatku takut. Aku tidak bisa mencium bau apapun selama mungkin lima hari," ujar Vallery kepada media setempat.

Presiden dari British Rhinological Society dan ahli bedah telinga, hidung, tenggorokan terkemuka di Inggris, Profesor Claire Hopkins menjelaskan, beberapa pasien yang terinfeksi COVID-19 akan kehilangan indra penciuman mereka.

"Satu dari enam pasien akan kehilangan indra penciuman mereka saat terserang gejala COVID-19. Benar-benar hanya satu gejala itu saja, tanpa mendapatkan gejala terkait lainnya," jelas Claire.

Menurutnya, lebih baik mendapatkan gejala hilangnya indra penciuman dibandingkan dengan gejala-gejala COVID-19 yang lainnya.

"Ketika Anda melihat semua potensi gejala-gejala tersebut, kehilangan indra penciuman mungkin lebih baik daripada mendapatkan demam atau batuk," tuturnya.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di pikiran-rakyat.com dengan judul "Dokter Kembali Temukan 6 Gejala Baru COVID-19, Salah Satunya Menggigil"

Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Paru-paru Agar Tetap Kuat selama Pandemi

Sementara itu, ilmuwan di Prancis tengah mempersiapkan uji coba manusia untuk mengetahui hipotesis mereka yang mengatakan jika nikotin bisa mencegah COVID-19.

Uji coba ini akan melibatkan ribuan orang di Prancis, kemudian akan terbagi menjadi dua kelompok.

Dua kelompok tersebut antara lain, kelompok yang menggunakan patch nikotin dan kelompok lain yang menggunakan patch plasebo.

Kemudian, mereka akan diuji untuk melihat apakah ada perbedaan pada tubuh mereka dalam merespon virus COVID-19.

Percobaan ini merupakan tindak lanjut dari hasil hipotesis para ilmuwan di Prancis yang menunjukkan bahwa 80 persen orang yang merokok memiliki kekebalan terhadap COVID-19.

Baca Juga: AS Siagakan Tujuh Kapal Selam di Laut Cina Selatan, Ketegangan dengan Tiongkok Memuncak

Hingga saat ini, pandemi COVID-19 sendiri sudah menginfeksi sebanyak 4.628.356 penduduk di seluruh penjuru dunia.

Dari total 4.628.356 kasus tersebut, 308.645 di antaranya meninggal dunia dan 1.758.039 lainnya telah sembuh.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x