Tak Disadari, Inilah 5 Bahaya Deterjen Untuk Lingkungan dan Kesehatan

- 13 Agustus 2020, 19:46 WIB
Ilustrasi deterjen.
Ilustrasi deterjen. /Pexels/Karolina Grabowska/

MANTRA SUKABUMI - Mencuci dan mandi merupakan penggunaan air terbesar di rumah tangga Indonesia. Selain isu boros air, isu lain yang perlu kita perhatikan adalah dampak penggunaan deterjen konvensional terhadap lingkungan.

Rata-rata konsumsi penggunaan detergen tiap rumah tangga sebesar 50 gram/hari. Dalam setahun terdapat 720 ton detergen yang digunakan dan berakhir menjadi limbah cair.

Dampak yang ditimbulkan dari penggunaan deterjen terhadap lingkungan seperti yang dilansir mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, diantaranya:

Baca Juga: Perbandingan Ampunan Allah dengan Dosa yang Mampu Manusia Lakukan

1. Mengandung Senyawa Turunan Minyak Bumi
Deterjen konvensional terbuat dari berbagai macam senyawa kimia seperti builder, Pewangi buatan, dan yang paling berbahaya adalah surfaktan.

Surfaktan merupakan senyawa turunan minyak bumi yang berfungsi untuk menurunkan tegangan pada permukaan air atau membuat lebih permukaan menjadi lebih basah sehingga lebih mungkin untuk berinteraksi dengan minyak juga lemak.

Kebanyakan deterjen konvensional menggunakan surfaktan yang berupa phosphat, alkyl benzene sulfonate, Diethanolamines, Alkyl phenoxy.

Semua senyawa ini merupakan senyawa yang berasal dari sumber daya yang tidak dapat diperbarui (minyak bumi), beracun, dan berbahaya bagi lingkungan.

Baca Juga: JASMERAH ‘Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah’, 5 Tokoh Pejuang Indonesia ini Hampir di Lupakan

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x