Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac Kusnandi Rusmil, dalam berita ANTARA berjudul "Tim Riset Unpad pastikan terus pantau relawan vaksin positif COVID-19", menjelaskan kronologi seorang relawan yang diketahui positif COVID-19 itu diduga akibat berpergian ke luar kota.
Baca Juga: Dicurigai Ada Motif Politik di Balik Kebijakan Penerapan PSBB Total di Jakarta
Relawan itu sudah menempuh fase penyuntikan vaksin atau plasebo pertama dan kedua yang dilakukan tim riset Unpad.
"Karena ada riwayat ke luar kota, oleh petugas dilakukan pengambilan bahan dari apus hidung dan kemudian dikirimkan ke laboratorium BSL2 (Dinas Kesehatan) dengan hasil positif," kata Kusnandi.
Laporan situs berita IDNTimes.com berjudul "Jalan-jalan di Semarang, Relawan Vaksin Sinovac Positif Kena COVID-19", pada 10 September 2020, relawan uji klinis itu terpapar COVID-19 karena sempat pergi ke Semarang dan bukan karena penyuntikan vaksin.
Baca Juga: 30 Juta Vaksin Sinovac Akan Ada di Indonesia Pada Akhir Tahun 2020, 300 Juta Lagi Pada 2021
Kusnandi mengatakan dalam penelitian vaksin saat ini, adalah hal wajar ketika terdapat relawan terpapar usai mendapatkan suntikan vaksin. Tim penguji tidak melarang relawan untuk melakukan aktivitas.
Namun, Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac meminta para relawan untuk tetap mengutamakan protokol kesehatan COVID-19.
Selain Vaksin Sinovac, Menteri BUMN Erick Thohir RI jajaki vaksin dari produsen lain.
Dikutip mantrasukabumi.com dari antaranews, Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir sedang melakukan penjajakan dengan produsen-produsen vaksin selain Sinovac, agar vaksin tersebut bisa tersedia dan menjamin seluruh masyarakat Indonesia.