Dibandingkan Fruktosa dalam Makanan, Minuman yang Lebih Manis ini Sangat Berisiko Diabetes Tipe 2

- 23 Oktober 2020, 06:05 WIB
Ilustrasi gula dan makanan manis
Ilustrasi gula dan makanan manis /PIXABAY/Congerdesign

"Minuman manis memiliki risiko lebih besar terkena diabetes tipe 2 daripada kebanyakan makanan lain yang mengandung fruktosa, gula alami," para peneliti menyimpulkan di Rumah Sakit St.

Michael di Toronto, dalam penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ).
Fruktosa terjadi secara alami dalam berbagai makanan, termasuk buah dan sayuran utuh, jus buah alami, dan madu, itu juga ditambahkan ke makanan, seperti minuman ringan, sereal sarapan, makanan yang dipanggang, permen, dan makanan penutup sebagai 'gula gratis'.

Pedoman diet saat ini merekomendasikan pengurangan gula gratis, terutama fruktosa dari minuman yang dimaniskan, tetapi tidak jelas apakah ini berlaku untuk semua sumber makanan dari gula ini.

Baca Juga: Madu dan Gula Pasir Keduanya Sebagai Penyebab Naiknya Kadar Gula dalam Darah atau Diabetes

Baca Juga: Berita Terkini Terjadinya Gempa 22 Oktober 2020 Mengguncang Sawarna dengan Magnitudo 4,5 SR

"Temuan ini mungkin membantu memandu rekomendasi tentang sumber makanan penting fruktosa dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes," kata penulis studi dan Dr. John Sievenpiper.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar makanan yang mengandung gula fruktosa tidak memiliki efek berbahaya pada kadar glukosa darah bila makanan tersebut tidak memberikan kalori berlebih, namun, efek berbahaya terlihat pada insulin puasa dalam beberapa penelitian.

Analisis makanan tertentu menunjukkan bahwa buah dan jus buah ketika makanan ini tidak memberikan kalori berlebih mungkin memiliki efek menguntungkan pada glukosa darah dan kontrol insulin, terutama pada penderita diabetes, sedangkan beberapa makanan yang menambahkan energi "miskin nutrisi" berlebih ke makanan, terutama minuman manis dan jus buah, tampaknya memiliki efek yang merugikan.

Indeks glikemik (GI) fruktosa yang rendah dibandingkan dengan karbohidrat lain, dan kandungan serat buah yang lebih tinggi, dapat membantu menjelaskan peningkatan kadar glukosa darah, dengan memperlambat pelepasan gula, menurut para peneliti.**

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: India Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah