MANTRA SUKABUMI – Diriwayatkan dari Abu Hurairah Rhadiallahu Anhu, dari Nabi Muhammad Shalalluhu ‘Alaihi Wa sallam. Beliau bersabda.
“Api neraka dinyalakan selama seribu tahun sehingga api berwarna merah, kemudian api dinyalakan seribu tahun lagi sehingga apinya berwarna putih, kemudian dinyalakan lagi selama seribu tahun sehingga apinya berwarna hitam. Yaitu hitam kelam seperti malam gelap gulita”. (HR. At Tirmidzi).
Disebutkan dalam Kitab Tanbihul Ghafilin, bahwa Allah Subhanahhu Wa Ta’ala menciptakan api neraka melalui tiga proses, yang pertama Allah ciptakan api neraka itu berawarna merah seperti api yang ada di dunia ini.
Baca Juga: Pertajam Skill, Maksimalkan Hasil: ShopeePay Bagikan Kiat Cerdas Skill Fotografi Agar Makin Cuan
Baca Juga: Ucapan 'Wahai Kafir' Bagi Sesama Muslim, Ini Cara Adu Domba Syetan untuk Sesatkan Manusia
Kemudian api neraka ditambah kadar panasnya, lalu diciptakan menjadi warna putih seperti putihnya api dunia yang dapat melehkan baja. Selanjutnya yang terakhir api neraka diciptakan berwaran hitam dan sangat panas.
Dikutip mantrasukabumi.com dari kitab Syu’bul Iman, dalam Cabang iman yang kesembilan. Yakni mengimani adanya surga dan neraka Jahannam.
Setelah dibangkitkan, manusia akan dibagi dalam dua golongan. Ada yang menjadi penghuni surga, ada pula yang menjadi penghuni neraka.
Oleh sebab itu, sebagai umat islam kita harus meyakini bahwa amal perbuatan kita akan diperhitungkan di akhirat kelak.
Hal teresebut menjadi penentu ke tempat yang mana kita nanti akan kembali. Maka haruslah kita mengimani keberadaan surga dan neraka.
Pertama, beriman bahwa surga ialah tempat yang kekal bagi orang islam, yang meninggal dunia dalam keadaan islam.
Selain itu, juga untuk tempat kembalinya orang islam, yang pernah jatuh dalam kekufuran karena banyak berbuat maksiat, kemudian dimasukan kedalam neraka, tetapi tidak kekal di dalamnya.
Baca Juga: Selain Nikmat, Ternyata Kopi Hitam Miliki Banyak Khasiat, Berikut 5 Manfaatnya
Kedua, beriman bahwa adanya neraka Jahannam, neraka jahannam adalah nama kumpulan beberapa neraka yang disiapkan untuk orang kafir.
Yaitu orang yang mati dalam keadaan kafir walaupun sepanjang umurnya hidup dalam keimanan, akan tetapi di akhir hayatnya kafir.***