Imam Ghazali Sebut Sabar Terbagi Menjadi Dua, Diantaranya Bersifat Nafsi

19 Desember 2020, 15:40 WIB
Ilustrasi sabar. /Pixabay/@Mucahityldiz

MANTRA SUKABUMI ­– Imam Ghazali mengatakan bahwa sabar terbagi menjadi dua. Yaitu sabar badani dan sabar nafsi.

Sabar yang bersifat badani yaitu menanggung kepayahan, kesukaran, kesulitan badan, sedangkan sabar yang bersifat nafsi berhubungan dengan syahwat.

Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sabar merupakan sebagian dari iman”. (HR. Al Biahaqi).

Baca Juga: Kampanye ShopeePay Rp1 Cetak Rekor Baru, Lebih dari 100.000 Voucher Terjual pada 12 Menit Pertama

Baca Juga: Wajib Tahu, Inilah 7 Golongan yang Akan Dapatkan Keistimewaan Dihari Kiamat

Dikutip mantrasukabumi.com dari Kitab Syu’bul Iman, bahwa sabar adalah sesuatu yang sangat mudah apabila diucapkan, namun cukup sulit untuk dilaksanakan.

Sabar dalam melaksnakan ketaatan, sabar dalam menerima musibah, sabar untuk tidak melakukan kemaksiatan, dan sabar dalam menghadapi urusan yang banyak.

Sabar terhadap kesalahan orang lain, apabila mereka membuat kesalahan maka hendaklah dimaafkan kesalahannya.

Sabar yang bersifat badani yaitu menanggung kepayahan, kesukaran, kesulitan badan, adakalanya karena pekerjaan seperti sibuk malakukan pekerjaan berat, baik yang berkaitan dengan ibadah ataupun bukan.

Adakalanya karena menahan sakit, seperti sabar mendapat pukulan keras, sabar ketika sedang sakit parah, ini bisa menimbulkan sifat terpuji bila dilakukan secara syariat.

Baca Juga: Minta Polisi Bubarkan Ormas, Kader PDIP: Kalau Mereka Tidak Mau, Tangkap atau Tembak di Tempat

Sabar yang bersifat nafsi, apabila berhubungan dengan syahwat perut dan farji disebut ‘Iffah atau menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik, hina ataupun subhat.

Apabila berhubungan dengan kekayaan disebut dhabatunnafsi yaitu membatasi diri, dan kebalikannya disebut bathar yaitu menyalahgunakan kenikmatan, tidka mensyukuri nikmat.

Apabila berhubungan dengan perjuangan disebut syaja’ah yaitu keberanian, dan kebalikanya disebut jabd atau penakut.

Sabar yang berhubungan dengan menahan kemarahan dan kebencian disebut hilman atau murah hati, sebaliknya disebut tadzammur atau menggerutu.***

 
Editor: Emis Suhendi

Sumber: Kitab Syu’bul Iman

Tags

Terkini

Terpopuler