Khutbah Jumat: Amalan di Penghujung Bulan Ramadhan dalam Menyambut Hari Raya Idul Fitri

7 Mei 2021, 08:10 WIB
Ilustrasi khutbah jumat /Umsplash/HardimanHardiman

MANTRA SUKABUMI - Tak terasa waktu begitu cepat, umat muslim sudah memasuki minggu terakhir menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Maka, dianjurkan untuk memperbanyak amalan di penghujung bulan Ramadhan karena waktu yang begitu istimewa yang hanya ada satu tahun sekali.

Sebelum jelang Idul Fitri tiba, umat muslim harus mengetahui amalan apa saja yang akan membawanya dalam hal kebaikan untuk mengakhiri bulan Ramadhan.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Buntut Gus Miftah Ceramah di Gereja, Buya Yahya : Jangan Terburu-buru Menghukumi, Lihat Dulu Kepentingannya

Berikut ini contoh naskah khutbah Jumat tema amalan di penghujung bulan Ramadhan serta tuntutan untuk menyambut lebaran Idul Fitri.

Dilansir mantrasukabumi.com dari ukhuwahislamiah.com pada Jumat 7 Mei 2021, berikut ini naskah khutbah Jumat jelang akhir puasa Ramadhan dan sambut lebaran Idul Fitri.

Khutbah Pertama:

اِنَّ الْحَمْد ﷲِ نَحْمَدُهُ وًنَسْتَعِنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ ، وَنَعُوْذُباﷲِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَلِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ اﷲُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ ، أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اﷲُ وَحدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اﷲ حَقَّ تُقَاتِه وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ ( ال عمران : ١۰٢)

أَمَّا بَعْدُ :

فَاِنَّ خَيْرَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اﷲ وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اﷲُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ الأمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَتٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَ لَةً وَكُلَّ ضَلاَ لَةٍ في النّارِ.

Saudaraku Kaum Muslimin, Jama’ah ibadah Jum’ah yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.

Baca Juga: Ternyata ini Alasan Allah SWT Rahasiakan Malam Lailatul Qadar, Simak Penjelasan Buya Yahya

Pertama-tama marilah kita bersyukur kepada Allah atas segala nikmatNya. Kita bersyukur telah melewati sebagian besar dari bulan yang mulia, yaitu bulan Ramadhan.

Bulan yang memiliki begitu banyak keutamaan dan disyariatkan di dalamnya berbagai macam ibadah yang mulia.

Semoga Allah menerima segala amal kebaikan kita di dalamnya, baik berupa puasa, qiyamul lail, qiraatil qur’an, shadaqah dan amalan yang lainnya.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada panutan kita, Nabi Muhammad, shalallahu ‘alaihi wassallam, dan kepada keluarga, sahabat, serta pengikutnya sampai hari kiamat kelak.

Jama’ah ibadah Jum’ah yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu wa ta’ala

Tidak lupa pada kesempatan yang berbahagia ini, melalui mimbar jum’at yang mulia ini khatib mewasiati diri dan jama’ah sekalian untuk selalu meningkatkan ketaqwaan kepada Allah, dengan ketaqwaan yang sebenar-benarnya. Sesungguhnya ketaqwaanlah sebaik-baik bekal baik di dunia maupun akhirat. Allah berfirman,

Baca Juga: Ashanty Dibuat Bangga, Video Arsy Minta Duduk di Kursi Expert Trending Youtube di 5 Negara 

وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُوْلِي الأَلْبَابِ

Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. (Al Baqarah: 197)

Dalam sebuah hadistnya Rasulullah bersabda, Sesungguhnya setiap amalan itu tergantung penutupnya (HR Bukhari)

Untuk itu pada kesempatan berbahagia ini khatib ingin menyampaikan beberapa nasehat yang hendaknya diperhatikan kaum muslimin di penghujung bulan yang mulia ini.

Pertama, Meningkatkan Ibadah

Kegiatan Rasulullah saat diawal bulan Ramadhan sama seperti bulan-bulan sebelumnya, tetapi begitu memasuki supuluh hari terahir di bulan Ramadhan beliau mulai mengikatkan tali pinggangnya (bersungguh-sungguh) beribadah dalam ibadah. Beliau iktikaf, qiyamul lail dan melakukan amalan lainnya.

Baca Juga: Mudik Online Jasa Raharja, Segera Dapatkan Kuota Gratis Rp150.000, Simak Caranya

Aisyah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Bahwasanya Rasulullah apabila masuk kesepuluh hari terakhir, beliau mengencangkan kain sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.” (HR. Muttafaq’alaihi)

Dan demikian juga para sahabat dan kaum salafus shalih setelahnya, mereka menjadikan penghujung ramadhan untuk fokus beribadah.

Mereka puasa di siang hari, dan bangun berdiri dimalam hari untuk qiyamul lail. Jauh sekali perbandingannya dengan kaum muslimin di saat ini, menjelang Ramadhan berakhir masjid masjid semakin sepi, jama’ah shalat fardhu dan tarawih semakin berkurang.

Sebalikknya pasar-pasar semakin rame, mall dan pusat perbelanjaan lainnya semakin membludak pengunjungnya. – Allahu musta’an-

Jama’ah ibadah Jum’ah yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu wa ta’al

Baca Juga: Villarreal Berhasil Capai Final Liga Europa Pertama, Setelah Ditahan Imbang Arsenal

Kedua, Istiqomah

Sesungguhnya amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang istiqomah (HR Muslim).

Jangan sampai menjadikan amalan Ramadhan hanya sebagai amalan musiman. Dengan berakhirnya Ramadhan bukan berarti berakhir pula segala amalan kita.

Hendaknya kita senantiasa menjaga shalat dan ibadah kita lainnya baik yang wajib maupun yang sunnah. Masih banyak puasa sunnah di luar ramadhan seperti puasa syawal, 3 hari tiap bulan, senin kamis dan lainnya. Semoga kita senantiasa beribadah sampai datangnya ajal.

Allah berfirman, “Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu al yaqin (yakni ajal).” (Al Hijr: 99)

Ketiga, Menghidupkan Tuntunan Rasulullah

Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassallam, karena ia adalah qudwah hasanah kita dalam segala hal. Allah berfirman,

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu. (al Ahzab: 21)

Dan juga karena semua amalan hanya akan diterima jika memenuhi dua syarat yaitu ikhlash kepada Allah dan sesuai tuntunan Rasulullah.

Baca Juga: H-5 Idul Fitri 1442 H, 13 Ucapan Selamat Idul Fitri di Berbagai Negara Agar Caption Media Sosial Lebih Menarik

Untuk itu hendaknya kita berusaha menghidupkan tuntunan Rasulullah dalam segala hal. Berikut secara ringkas tuntunan Rasulullah di penghujung Ramadhan dan saat berhari raya.

Adapun tuntunan Rasulullah di saat Hari Raya Idul Fitri

Pertama, Banyak mengucapkan takbir, terutama saat keluar dari rumah menuju mushola (tanah lapang) sampai shalat ied dilaksanakan. berfirman,

وَلِتُكَبّرُواْ الله على مَا هداكم وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al-Baqarah: 185)

Kedua, Bersuci dengan mandi untuk hari raya, berdasarkan atsar dari Ibnu Umar

Ketiga, Makan pada hari raya ‘Idul Fitri sebelum melaksanakan sholat, hal ini berdasarkan hadits dari Anas bin Malik beliau berkata, “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berangkat pada hari ‘Idul Fitri sampai beliau memakan beberapa butir kurma.” (HR. Bukhari)

Keempat, berhias dan mempercantik diri dengan memakai pakaian yang terbaik yang ada serta memakai minyak wangi dan bersiwak.

Kelima, disunahkan berangkat dengan berjalan kaki, tenang dan santai ke musholla, dan pulang melewati jalan yang lain [HR. Bukhari no 986]

Keenam, Menampakkan kebahagiaan di hari raya. Berdasarkan hadist riwayat Bukhari dan Muslim, dimana Rasulullah berkata pada Abu Bakar, “Wahai Abu Bakar, setiap kaum memiliki hari raya, dan ini adalah hari raya kita” saat itu seolah Abu Bakar mengingkari dua anak perempuan kecil yang bernyanyi karena bahagia di hari raya.

Baca Juga: Rizky Billar Promosikan Usaha Minuman Gilang Dirga: Mantap, Aku Suka Kamu

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ

Khutbah Kedua:

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

Jama’ah ibadah Jum’ah yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu wa ta’ala

Aisyah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Bahwasanya Rasulullah apabila masuk kesepuluh hari terakhir, beliau mengencangkan kain sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.” (HR. Muttafaq’alaihi)

Pada khutbah yang kedua ini khatib hanya ingin meringkas apa yang telah disampaikan di dalam khutbah yang pertama tadi.

Baca Juga: Dapatkan Segera Kuota Gratis Jasa Raharja untuk 5000 Pendaftar Pertama, Jangan sampai Kehabisan

Yang pertama yaitu mari kita tingkatkan amalan di penghujung Ramadhan ini. Dan hendaknya kita beristiqomah dengannya meskipun Ramadhan telah berlalu, baik berupa amalan shalat,puasa, zakat dan amalan lainnya.

Yang kedua, hendaknya kita berusaha menerapkan tuntunan Rasulullah di penghujung ramadhan ini, di hari Raya dan di segala amalan yang kita kerjakan.

Jama’ah ibadah Jum’ah yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu wa ta’ala

Kiranya cukup sekian yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan berbahagia ini, Semoga Allah memberi karunia pada kita hingga bisa istiqomah di penghujung bulan Ramadhan ini dan bulan-bulan setelahnya.

Semoga kita menjadi hamba yang selalu beribadah kepada Allah sampai datang kematian. Amien

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى نَبِيِّهِ مُحَمَّدٍ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا . وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اَلْعَالَمِينَ

***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler