Puasa Sunnah Bulan Syawal Kapan Dilaksanakan, Simak Penjelasan dan Fadilahnya

12 Mei 2021, 19:10 WIB
Puasa Sunnat Bulan Syawal Kapan Dilaksanakan, Simak Penjelasan dan Fadilahnya./ /pinterastudio/ Pixabay/

MANTRA SUKABUMI - Idul Fitri 1442 hijriyah telah tiba, ummat Islam merayakannya dengan penuh kegembiraan walaupun dalam keadaan pandemi Covid-19. Hari kemenangan telah tiba. Ibadah puasa Ramadhan pun telah usai dengan datangnya 1 Syawal.

Setelah datangnya hari raya idul fitri bukan berarti ibadah dibulan-bulan setelah ramadhan terhenti. Perlu kita ingat bahwa dibulan syawal ada ibadah sunnah yang perlu kita laksanakan yaitu puasa sunnah bulan syawwal selama enam hari.

Ibadah sunnah puasa Syawal. Ibadah yang hanya bisa dilakukan di bulan Syawal ini juga memiliki sejumlah keutamaan.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Christ Wamea: jika Anies Baswedan Jadi Presiden, Pasti Serius Perjuangkan Kemerdekaan Palestina

Dikutip mantrasukabumi.com, dari berbagai sumber, Rabu, 12 Mei 2021, berikut dalil serta keutamaan puasa sunnah bulan syawal :

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Puasa di bulan Ramadhan dan diikuti dengan enam hari di bulan Syawal akan seperti melakukan puasa terus menerus." (HR Muslim).

Oleh sebab itu, ada baiknya puasa Ramadhan dilanjutkan dengan puasa Syawal.

Lantas, kapan puasa Syawal dilakukan dan bagaimana pahalanya?

  1. Pahala dilipatgandakan sebanyak 10 kali lipat

Puasa enam hari di bulan Syawal itu seperti puasa setahun.

Para ahli telah menjelaskan bahwa pahala akan dilipatgandakan setidaknya sepuluh kali lipat.

Berdasarkan pernyataan di atas, puasa di bulan Ramadhan selama tiga puluh hari setara dengan puasa tiga ratus hari, dan enam hari Syawal sama dengan puasa selama enam puluh hari.

Nabi Muhammad SAW sendiri menyatakan hal berikut:

"Puasa Ramadhan itu seperti puasa sepuluh bulan, dan puasa enam hari (Syawal) itu seperti puasa dua bulan. Itu seperti puasa setahun penuh." (HR Ahmad dan Nasa'i).

Baca Juga: 3 Amalan Pengundang Rezeki di Bulan Ramadhan, Rezeki akan Dilancarkan dan Diluaskan Allah SWT

  1. Dianjurkan berpuasa 6 hari berturut-turut di bulan Syawal

Dianjurkan bagi umat Islam untuk berpuasa enam hari Syawal berturut-turut karena memberikan pahala dan kebajikan yang lebih besar di dalamnya.

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh al-Tabarani dan lain-lain diberitakan bahwa Rasullah Muhammad SAW, berkata:

"Puasa enam hari berturut-turut setelah Idul Fitri itu seperti puasa sepanjang tahun."

Namun, jika seseorang tidak dapat melakukannya, maka tetap berlaku selama masih dalam bulan Syawal.

  1. Diizinkan menggabungkan hutang puasa di bulan Ramadhan dengan puasa Syawal

Niat mengqadha puasa Ramadhan dan sunnah puasa enam hari syawal itu sah, padahal melaksanakan keduanya secara terpisah memiliki pahala yang lebih besar.

Hal ini seperti yang disebutkan oleh Al-Hafidz As-Suyuthi dalam Al-Asybah wa al-Nadhair, dimana dia mengutipnya dengan posisi al-Bariziy.

Baca Juga: Haruskah Pulang Lewati Jalan Berbeda Setelah Sholat Idul Fitri, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Namun demikian, perlu diniatkan bahwa puasa ini terutama ditujukan untuk menebus hutang puasa, dan puasa enam hari Syawal hanyalah salah satu pelengkap.

Karena alasan inilah Imam Ar-Ramli dalam bukunya Nihayatul Minhaj ila Syarh al-Minhaj menyatakan bahwa meskipun diperbolehkan untuk menggabungkan kedua puasa, misalnya, hutang puasa Ramadhan dan puasa enam hari Syawal, pahala akan sebanding dengan orang yang berpuasa secara terpisah di mana mereka secara alami akan mendapatkan lebih banyak pahala.

Di sisi lain, ulama seperti Syekh Ali Gom'ah yang berpendapat bahwa hadits puasa enam hari Syawal adalah umum.

Selama orang tersebut berpuasa enam hari di bulan Syawal apakah untuk tujuan utama membayar puasa yang terlewat atau sunnah lainnya, maka orang tersebut sudah mendapatkan pahala puasa enam hari Syawal.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler