Kisah Teladan Sayyidina Umar Masuk Surga Gegara Burung Pipit

13 Juni 2021, 11:50 WIB
Kisah Teladan Sayyidina Umar Masuk Surga Gegara Burung Pipit./ /Pixabay/Atlantios / 358 images

 

MANTRA SUKABUMI - Dijuluki sebagai Al Faruq, Sayyidina Umar merupakan khalifah kedua setelah Saayyidina Abu Bakar.

Dikenal sebagai sosok pemberani dan juga tegas dalam menegakkan keadilan, Sayyidina Umar juga dikenal sebagai orang yang mempunyai jiwa penyayang.

Sifat kasih sayang Saayyidina Umar bukan hanya pada manusia saja, bahkan pada setiap makhluk ciptaan Allah, termasuk hewan sekalipun.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Baca Juga: Presiden Perintahkan Sikat Premanisme, Natalius Pigai: Kasihan Jokowi Banting Tulang Sendiri Selama 6 Tahun

Jiwa yang penuh dengan kasih sayang dan ketegasan yang dimiliki Saayyidina Umar, tertulis dalam sebuah kitab yang bernama Al 'Usfuriyah karya Syekh Muhammad bin Abi Bakar.

Di dalam kitab tersebut mengisahkan tentang kasih sayang Sayyidina Umar terhadap makhluk Allah yaitu burung pipit.

Dikisahkan, Suatu hari Sayyidina Umar sedang berjalan-jalan di kota Madinah.

Di tengah perjalanan, Umar dipertemukan dengan seorang anak yang ditangannya sedang menggengam burung pipit.

Burung pipit tersebut sedang dipermainkan si anak tersebut dengan senangnya.

Melihat kejadian tersebut, sontak hati Sayyidina Umar tersentuh melihat burung pipit yang seharusnya terbang bebas, berada pada genggaman tangan si anak.

Kemudian, Umar menghampiri anak tersebut dan mencoba membujuknya agar burung tersebut ia kasihkan kepadanya.

Baca Juga: Lapor ke Link ini Jika Tak Dapat BLT BPJS Ketenagakerjaan 2021 Segera Cek Penerima BSU Subsidi Gaji Rp1,2 juta

Sebagai gantinya, Umar berjanji akan memberikan beberapa peser uang kepada anak tersebut. Dengan ketulusan dan usaha Umar, akhirnya anak tersebut memberikan burung pipit yang ditukar dengan uang oleh Sayyidina Umar.

Setelah burung tersebut menjadi milik Sayyidina Umar, apakah beliau membawanya ke rumah? Tidak, beliau melepaskannya kembali agar bisa terbang bebas seperti biasanya.

Singkat cerita, ketika Sayyidina Umar telah menginjak waktu mengakhiri hidupnya, suatu malam beliau diimpikan beberapa ulama dan mereka bertanya kepada Umar, "Apa yang telah Allah perbuat kepadamu?"

Sayyidina Umar menjawab: "Aku telah berada dalam ampunan Allah", lalu para ulama tersebut bertanya lagi, "Karena amal yang manakah? Apa karena kedermawananmu, atau karena keadilanmu, atau karena kezuhudanmu?".

Umar kemudian menjawab: "Ketika semua orang meletakkanku ke dalam liang lahat dan menutupiku dengan tanah, serta meninggalkanku satu per satu, kemudian datanglah dua malaikat yang sangat mengerikan, sehingga membuat badanku gemetar. Lalu keduanya pun mengangkat badanku serta mendudukanku. Mereka hendak menanyaiku. Sebelum sempat keduanya menanyaiku, terdengar suara tanpa rupa yang menghardik keduanya.

Baca Juga: Prediksi dan Link Live Streaming Euro 2020 Grup D, Inggris vs Kroasia: Misi Balas Dendam

“Tinggalkan hamba-Ku ini! Jangan kalian takut-takuti. Aku menyayanginya, dan segala dosanya telah Aku ampuni karen dia telah menyayangi seekor burung pipit di dunia. Pahalanya, Kusayangi dia di akhiratnya,” cerita Sayyidina Umar kepada ulama tersebut.

Nah, pelajaran yang dapat kita ambil dari sepenggal kisah Sayyidina Umar ini adalah, tanamkanlah rasa empati dan kasih sayang kesemua makhluk Allah, tanpa kecuali hewan sekalipun. Karena orang yang menanamkan kasih sayang kepada makhluk Allah, akan berada dalam rahmat dan kasih sayang Allah. Semoga kisah ini bermanfaat bagi kita.***

 

Editor: Robi Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler