Ka'bah Mendatangi Rasulullah SAW untuk Memintakan Syafaat bagi Orang yang Hajinya Tertunda

20 Juni 2021, 20:23 WIB
Ilustrasi jemaah sedang berada di sekitar Kabah jelang kegiatan Ibadah haji /Ahmad Fiqi Purba/Unsplash/ibrahim uz

 

MANTRA SUKABUMI - Pemerintah Arab Saudi telah memutuskan pelaksanaan ibadah haji 2021 hanya diberlakukan untuk domestik Arab Saudi saja. Sehingga akan banyak sekali jamaah haji yang tidak bisa berangkat haji tahun ini.

Jamaah haji selain dari Saudi, termasuk Indonesia, tidak bisa menunaikan ibadah haji 202 dikarenakan masih maraknya kasus Covid-19 di berbagai belahan dunia, termasuk di Arab Saudi.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah menerbitkan pembatalan jamaah haji 2021 dikarenakan faktor kesehatan terkait penyebaran virus Covid-19. Namun tahukah bahwa Ka'bah mendatangi Rasulullah untuk meminta syafaat bagi orang yang hajinya tertunda seperti tahun ini.

 

Baca Juga: 7 Keistimewaan Surat Al Waqiah yang Sangat Luar Biasa, Dicintai Allah SWT dan Manusia Salah Satunya

Orang yang sudah niat haji tetapi tidak bisa berangkat karena satu dan lain hal, kelak akan mendapatkan pertolongan (syafaat) dari Rasulullah berkat permintaan Ka’bah. Ini tentu merupakan kabar yang sangat menggembirakan.

Dilansir mantrasukabumi.com dari iqra.id pada Minggu, 20 Juni 2021, berdasarkan kitab Nazhatul Majalis, KH. Husein Ilyas (Gus Husein), Rois Syuriah PCNU Mojokerto menjelaskan bahwa setelah wafatnya Nabi Muhammad saw, Ka'bah secara hakikat selalu meminta izin kepada Allah. 

“Ya Allah, berikanlah saya izin, saya ingin pergi ke raudhah, sowan menghadap Kanjeng Nabi Muhammad.”

Padahal ia tidak mempunyai kaki, tapi karena kesungguhannya berdoa kepada Allah, akhirnya Allah mengizinkan Ka'bah menghadap Nabi Muhammad SAW di raudhah. Sesampainya di raudhah, Ka`bah pun ditanya oleh kanjeng Nabi, “Kamu kok kesini, ada apa?”

“Kanjeng Rosul, Anda itu orang yang mempunyai syafa'atul `udzma. Di dunia bisa mensyafaati di akhirat juga bisa mensyafaati. Contohnya ya saya ini, Ka`bah yang merasakan syafaat Anda di dunia. 

Ketika masa kelahiran Anda, terjadi huru-hara di kota Mekkah, yaitu peristiwa penyerangan Ka'bah yang dilakukan oleh Raja Abrahah dari Yaman.

Abrahah berencana membuat Ka'bah tandingan di sana, agar Masjidil Haram sepi. Akan tetapi semua itu gagal. Akhirnya Abrahah marah dan membawa 10.000 tentara bergajah,” Ka'bah mengulang cerita masa lalunya.

Karena syafa`atnya Kanjeng Nabi akan dilahirkan, Allah memberikan pertolongan. Belum sampai di Masjidil Haram, yaitu di Mina, Allah mendatangkan tentara burung Ababil yang mengambil kerikil dari neraka. 

Mereka berjumlah 1000 tentara. Setiap burung yang datang membawa kerikil, menjatuhkan kerikil panasnya ke kepala setiap tentara Abrahah.

Mereka tidak langsung mati, akan tetapi tubuhnya rontok menjadi potongan-potongan tubuh yang mengalirkan darah dan nanah. Walaupun banyak bangkai berserakan, atas kuasa Allah, ternyata itu tidak mencemarkan bau sama sekali. 

Baca Juga: Tokoh Papua Christ Wamea Sebut Kelompok Qodari sebagai Inkonstitusional

Sampai sekarang Mina merupakan daerah yang tidak ada lalatnya, sebab peristiwa itu. Tidak ada hewan yang makan bangkai disitu.

“Baiklah Kanjeng Nabi, karena Anda sudah memberikan syafaat kepada saya di dunia, waktu itu, saya ingin ambil bagian, untuk mensyafaati ya Nabi!” Ka'bah tampak bersemangat.

“Siapa yang ingin kau syafa`ati?” tanya Nabi.

“Ada 3 golongan yang ingin saya syafa`ati.” Ka'bah mengajukan permintaannya pada Nabi.

“Golongan yang pertama yaitu golongan yang disebut Haji Syariat. Haji yang sudah berhasil sampai mengalami thawaf,” lanjut Ka`bah.

“Baiklah, kemudian siapa lagi yang akan engkau syafaat?” Nabi menawarkannya kembali pada Ka'bah.

“Yang kedua, yaitu haji hakikat, haji hakikat yang pertama yaitu hajinya orang yang sudah berusaha keras untuk ke tempat haji, namun tidak sampai melaksanakan thawaf ke tempat saya,” kata Ka`bah.

“Baiklah, lalu siapa lagi yang ingin kau syafa`ati wahai Ka`bah?” tanya nabi secara lugas.

“Yang ketiga juga merupakan haji hakikat, akan tetapi haji ini adalah haji bagi orang yang sudah niat berangkat haji, akan tetapi tidak bisa berangkat, atau tertunda. 

Baru sampai tahap niat saja,” Ka'bah dengan perasaan yakinnya ingin agar orang jenis ketiga ini disyafaati oleh Nabi Muhammad SAW.

“Baiklah,” Nabi Muhammad menyetujui permintaan dari Ka'bah untuk mensyafaati  tiga golongan yang sudah disebutkan.

Baca Juga: Kesal dengan Hidangan Peserta MasterChef Indonesia, Chef Juna Marah Besar dan Lempar Piring hingga Pecah

Gus Husein mengajak kita untuk yakin bahwa orang yang sudah berusaha berangkat haji pasti akan mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW. Walaupun ia tidak bisa berangkat.

Masa Pandemi yang berkepanjangan sangat berdampak kepada pelaksanaan ibadah haji. Dua kali sudah, jamaah haji asal Indonesia tertunda keberangkatannya. 

Namun, jangan sampai kita putus harapan. Nabi sudah menjaminkan syafaat bagi orang yang sudah niat haji akan tetapi tidak berhasil berangkat.***

Editor: Abdullah Mu'min

Tags

Terkini

Terpopuler