Hukum Puasa Qadha Ramadhan Digabung dengan Puasa Dzulhijjah, Simak Penjelasannya

12 Juli 2021, 06:40 WIB
Hukum Puasa Qadha Ramadhan Digabung dengan Puasa Dzulhijjah, Simak Penjelasannya./* /Freepik.com/user14908974

MANTRA SUKABUMI - Berikut ini kami sajikan tentang hukum qadha puasa Ramadhan digabung dengan puasa Dzulhijjah.

Puasa di bulan Dzulhijjah termasuk salah satu sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW kepada umatnya yang beragama Islam.

Puasa Dzulhijjah memiliki keagungan dan keutamaan bagi yang melaksanakannya. Namun bagaimana jika digabung dengan puasa qadha Ramadhan.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Puasa sunnah di bulan Dzulhijjah boleh digabung dengan puasa qadha Ramadhan atau puasa Senin-Kamis, menurut sejumlah ulama.

Ini merupakan pendapat Hanafiyah, Syafi'iyah, dan Imam Ahmad dalam salah satu riwayat.

Sebagimana dikutip mantrasukabumi.com dari Nu Online terkait menggabungkan puasa qadha Ramadhan dengan puasa Dzulhijjah:

Pertama, qadha puasa Ramadhannya tetap sah. Sedangkan ia sendiri tetap mendapatkan keutamaan yang didapat oleh mereka yang berpuasa dengan niat puasa sunnah Arafah.

Sebagaimana disampaikan Syekh Zakariya Al-Anshari berikut ini:

قَوْلُهُ وَصَوْمُ عَاشُورَاءَ) أَفْتَى الْبَارِزِيُّ بِأَنَّ مَنْ صَامَ عَاشُورَاءَ مَثَلًا عَنْ قَضَاءٍ أَوْ نَذْرٍ حَصَلَ لَهُ ثَوَابُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ وَوَافَقَهُ الْأَصْفُونِيُّ وَالْفَقِيهُ عَبْدُ اللَّهِ النَّاشِرِيُّ وَالْفَقِيهُ عَلِيُّ بْنُ إبْرَاهِيمَ بْنِ صَالِحٍ الْحَضْرَمِيُّ وَهُوَ الْمُعْتَمَدُ (قَوْلُهُ صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ اُحْتُسِبَ عَلَى اللَّهِ إلَخْ) الْحِكْمَةُ فِي كَوْنِ صَوْمِ عَرَفَةَ بِسَنَتَيْنِ وَعَاشُورَاءَ بِسَنَةٍ أَنَّ عَرَفَةَ يَوْمٌ مُحَمَّدِيٌّ يَعْنِي أَنَّ صَوْمَهُ مُخْتَصٌّ بِأُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَاشُورَاءَ يَوْمٌ مُوسَوِيٌّ

Baca Juga: Manfaat Puasa Daud Serta Bacaan Niat dan Artinya

Artinya, “(Puasa Asyura). Al-Barizi berfatwa bahwa orang yang berpuasa pada hari Asyura misalnya untuk qadha atau nazar puasa, maka ia juga mendapat pahala puasa sunnah hari Asyura. Pandangan ini disepakati oleh Al-Ushfuwani, Al-Faqih Abdullah An-Nasyiri, Al-Faqih Ali bin Ibrahim bin Shalih Al-Hadhrami. Ini pandangan yang muktamad. (Puasa hari Asyura dihitung oleh Allah) Hikmah di balik ganjaran penghapusan dosa dua tahun untuk puasa sunnah Arafah dan penghapusan dosa setahun untuk puasa Asyura adalah karena Arafah adalah harinya umat Nabi Muhammad SAW, yakni puasa sunnah Arafah bersifat khusus untuk umat Nabi Muhammad SAW. Sementara Asyura adalah harinya umat Nabi Musa AS,” (Lihat Syekh Zakariya Al-Anshari, Asnal Mathalib, juz V, halaman 388). Hal serupa Sayyid Bakri dalam Kitab I‘anatut Thalibin. Menurutnya, orang yang berpuasa pada hari-hari tertentu yang sangat dianjurkan untuk dipuasakan akan mendapatkan keutamaan sebagai mereka yang berpuasa sunnah pada hari tersebut, meskipun niatnya adalah qadha puasa atau puasa nazar.

Namun sebaiknya bagi yang memiliki hutang puasa Ramadhan sebaiknya mengqadha hutang puasanya terlebih dahulu.

Setelah itu mereka baru boleh mengamalkan puasa sunnah Arafah.

Tetapi jika utang puasa Ramadhan itu baru teringat jelang hari Arafah, sebaiknya ia membayar qadha puasanya di hari Arafah.***

Editor: Indira Murti

Tags

Terkini

Terpopuler