Isi Kandungan Surat Al Isra Ayat 26-30, Lafadz Arab, Latin dan Terjemahnya

7 September 2021, 17:05 WIB
Isi Kandungan Surat Al Isra Ayat 26-30, Lafadz Arab, Latin dan Terjemahnya /unsplash.com/Lexi T/

MANTRASUKABUMI - Ayat 26-30 Surat Al Isra ini mengandung pesan untuk bersikap sederhana dalam hidup. Sikap tersebut adalah tidak berlebihan sekalipun dalam berinfak.

Isi kandungan surat Al Isra Ayat 26-30 berisikan larangan untuk bersifat kikir dalam membelajakan harta. Sifat boros adalah perilaku setan yang ingkar kepada Tuhannya.

Isi kandungan surat Al Isra Ayat 26-30 ini menyebutkan larangan kikir digambarkan dengan tangan yang terbelenggu di leher. Kikir akan mengakibatkan pelakunya tercela, sedang boros menjadikan pelakunya menyesal di kemudian hari.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Furqan Ayat 67, Perintah Hidup Sederhana dan Larangan Berlebihan 

Ayat 26-30 Surat Al Isra  tersebut juga menunjukkan bahwa Allah swt. sangat mengetahui potensi hamba-hambaNya. Allah swt. melapangkan rezeki kepada sebagian manusia dan mencukupkan kepada sebagian yang lain. Manusia diwajibkan menjemput rezeki yang telah dipersiapkan Allah baginya.

Berikut bacaan Surat Al Isra ayat 26-30 lengkap lafadz arab, latin dan artinya :

وَءَاتِ ذَا ٱلْقُرْبَىٰ حَقَّهُۥ وَٱلْمِسْكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا

Wa āti żal-qurbā ḥaqqahụ wal-miskīna wabnas-sabīli wa lā tubażżir tabżīrā

Terjemahnya : Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.

Ayat 26 surat Al Isra Ini adalah perintah Allah kepada hamba-Nya yang beriman agar mereka menunaikan hak-hak kerabat mereka berupa memberikan kebaikan atau bersilaturahmi, begitu pula orang-orang miskin yang fakir yang dirundung kekurangan serta menjadi rendah karena miskin.

Allah ta’ala memerintahkan orang beriman untuk memberikan hak-hak mereka dengan berbuat baik, memberikan pakaian, makanan, dan perkataan yang baik. Begitu pula dengan orang yang berada di perjalanan; musafir, yaitu dengan memberikannya jamuan, membantu perjalanannya jika dibutuhkan serta memberikannya keamanan dan petunjuk jalan tujuannya. Firman Allah ta’ala “Dan janganlah engkau menghambur-hamburkan hartamu secara boros.” Janganlah engkau menggunakan hartamu pada perkara yang bukan ketaatan kepada Allah ta’ala.

إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ ۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورًا

Innal-mubażżirīna kānū ikhwānasy-syayāṭīn, wa kānasy-syaiṭānu lirabbihī kafụrā

Terjemahnya : Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.

Ayat 27 Surat Al Isra ini Allah menjelaskan bahwa mencela meeupakan perbuatan membelanjakan harta secara boros, dengan menyatakan, sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan, mereka berbuat boros dalam membelanjakan harta karena dorongan setan, oleh karena itu, perilaku boros termasuk sifat setan, dan setan itu adalah sangat ingkar kepada nikmat dan anugerah tuhannya.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al-Maidah Ayat 32, Lengkap dengan Lafadz Arab, Latin dan Artinya

Kemudian kepada orang yang karena suatu keadaan tidak dapat memberi bantuan kepada orang yang memerlukan, ayat ini memberi tuntunan; dan jika engkau benar-benar berpaling dari mereka, tidak dapat memberikan bantuan kepada keluarga dekat, orang miskin atau orang yang sedang dalam perjalanan, bukan karena engkau enggan membantu tetapi karena keadaanmu pada waktu itu tidak memungkinkan memberi bantuan kepada mereka, dalam arti materi atau sebab-sebab lainnya, maka engkau berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari tuhanmu yang engkau harapkan, sehingga suatu waktu engkau dapat membantu mereka jika keadaanmu memungkinkan.

Dalam keadaan ini, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas, baik, dan memberi harapan, bukan penolakan dengan kata-kata yang kasar.

وَإِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ٱبْتِغَآءَ رَحْمَةٍ مِّن رَّبِّكَ تَرْجُوهَا فَقُل لَّهُمْ قَوْلًا مَّيْسُورًا

Wa immā tu'riḍanna 'an-humubtigā`a raḥmatim mir rabbika tarjụhā fa qul lahum qaulam maisụrā

Terjemahnya : Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas.

Ayat 28 Surat Al Isra ini mencontohkan pendidikan yang baik kepada setiap insan, yakni janganlah kamu berpaling dari mereka dengan cara yang meremehkan mereka dalam hal kekayaan dan kekuatan sehingga kamu menjauh dari mereka, melainkan kamu boleh saja berpaling dari mereka tatkala kesulitan menghadapimu, atau rintangan yang merintangi antara kamu dengannya, dan ketika itu kamu mengharap dari Allah dibukakannya bagimu pintu kemudahan agar dapat bertemu mereka kembali.

وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَىٰ عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ ٱلْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَّحْسُورًا

Wa lā taj'al yadaka maglụlatan ilā 'unuqika wa lā tabsuṭ-hā kullal-basṭi fa taq'uda malụmam maḥsụrā

Terjemahnya : Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.

Surat Al Isra ayat 29 ini Allah memberi petunjuk kepada orang-orang beriman untuk berinfak sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan: “Janganlah kamu menahan tanganmu untuk berinfak di jalan kebaikan dan jangan pula berlebih-lebihan dalam berinfaq sehingga tidak tersisa sedikitpun harta di tanganmu, karena itu akan membuatmu terhina di hadapan Allah dan para makhluk, dan membuatmu menyesal karena telah menghabiskan harta.

Sungguh Tuhanmu akan meluaskan rezeki sebagian manusia dan menyempitkan rezeki sebagian lainnya. Allah Maha Mengetahui kemaslahatan bagi hamba-hamba-Nya dan Maha bijaksana dalam membagi rezeki.

إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ بِعِبَادِهِۦ خَبِيرًۢا بَصِيرًا

Inna rabbaka yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u wa yaqdir, innahụ kāna bi'ibādihī khabīram baṣīrā

Terjemahnya : Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al-Maidah Ayat 90, Larangan Meminum Minuman Keras dan Judi

Ayat 30 surat Al Isra ini menjelaakan tentang sebab utama sifat kikir manusia adalah karena takut terjerumus ke dalam kemiskinan.

Ayat ini mengingatkan bahwa sungguh, tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang dia kehendaki untuk dilapangkan rezekinya dan menyempitkannya kepada siapa yang dia kehendaki untuk disempitkan rezekinya, sesungguhnya dia maha mengetahui segala sesuatu, maha melihat akan hamba-hambanya.

Dia memberikan kepada hamba-Nya segala sesuatu yang menjadi kebutuhan dan kemaslahatannya apabila ia menjalani sebab-sebab untuk mendapatkannya.

Kemudian Allah melarang kaum muslim membunuh anak-anak mereka seperti yang dilakukan beberapa suku dari kaum arab jahiliyah. Allah berfirman, dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan akan menimpa mereka.

Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka, bukan kamu yang memberi rezeki kepada mereka, dan kami juga yang memberi rezeki kepadamu. Janganlah kamu mencemaskan mereka karena kemiskinan, maka oleh sebab itu kamu membunuhnya. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar.***

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: tafsirweb.com

Tags

Terkini

Terpopuler