Isi Kandungan Surat Al Furqan Ayat 67, Perintah Hidup Sederhana dan Larangan Berlebihan

- 7 September 2021, 15:35 WIB
Isi Kandungan Surat Al Furqan Ayat 67, Perintah Hidup Sederhana dan Larangan Berlebihan./
Isi Kandungan Surat Al Furqan Ayat 67, Perintah Hidup Sederhana dan Larangan Berlebihan./ /Unsplash.com/Malik Shibly



MANTRASUKABUMI - Surat Al Furqan merupakan surat ke-25 dalam kitab suci Al Quran. Surat ini terdiri atas 77 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah. Nama Al Furqan diambil dari ayat pertama surat ini yang memiliki arti pembeda.

Surat Al Furqan ayat 67 memiliki keterkaitan yang erat dengan makna al-iqtishad dan al-muqtashid yang mengandung arti penghematan dan tidak berlebih-lebihan.

Artinya, Surat Al Furqan ayat 67 tersebut mengajarkan umat Muslim untuk hidup sederhana dan tidak berlebihan dalam membelanjakan harta mereka.

Baca Juga: Profil Jackie Chan, Brand Ambasador Shopee 9.9 Super Shopping Day, Lengkap, Usia, Agama dan Akun IG

Dalam Islam, umat Muslim diajarkan untuk hidup dalam kesederhanaan dan tidak bertindak secara berlebihan, termasuk dalam menggunakan hartanya.

Berikut bacaan Surat Al-Furqan ayat 67 berikut lafadz arab, latin dan terjemahannya :

وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُوا۟ لَمْ يُسْرِفُوا۟ وَلَمْ يَقْتُرُوا۟ وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا

Wallażīna iżā anfaqụ lam yusrifụ wa lam yaqturụ wa kāna baina żālika qawāmā

Terjemahnya : Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.

Pada ayat 67 surat Al-Furqan dengan jelas menyebutkan apabila manusia atau orang yang beriman yang ingin membelanjakan hartanya, maka ketika membelanjakan tersebut dia tidak boleh terlalu boros, dan juga tidak boleh terlalu kikir, melainkan berada di tengah-tengah (moderat).

Kalau kita berbelanja maka belanjalah sesuai dengan keperluan. Kalau bersedekah jangan sampai memberikan sedekah terlalu banyak.

Hanya karena bangga dengan pahala bersedekah sehingga kita bersedekah terlalu
banyak, sedangkan kita lupa akan kebutuhan kita sendiri.

Baca Juga: Isi Kandungan Surah Al Qadr Ayat 5: Turunnya Malaikat pada Malam Lailatul Qadar Sebarkan Kebaikan

Tetapi jangan pula karena mengingat akan kebutuhan kita, lalu kita tidak mau mengeluarkan apa yang kita miliki, hingga zakat sekalipun tidak mau dikeluarkan. Itulah orang yang kikir sebenarnya.

Dalam hal ini, kita harus bersikap moderat, tidak kikir dan tidak juga boros, namun berada di antara keduanya (moderat).Pada dasarnya, janganlah kita membelanjakan sesuatu sampai habis, dan jangan pula kita enggan membelanjakan apa yang ada pada diri kita.

Hal ini tak mudah dilaksanakan, karena pada umumnya manusia itu bersifat konsumtif. Sifat
konsumtif yang tak bisa ditahan yang kemudian menjadi-jadi, itulah yang disebut pemborosan. Tapi kalau menahannya juga menjadi-jadi, itulah yang dinamakan kikir.

Di dalam hadis Nabi juga disebutkan, bahwa: “Urusan yang terbaik adalah urusan
yang di tengah-tengah.”

***

Editor: Dea Pitriyani

Sumber: tafsir web


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah