Buya Yahya: Tidak Pernah Ada yang Membicarakan Terkait dengan Mendengarkan Musik Itu Haram

15 September 2021, 09:10 WIB
Buya Yahya: Tidak Pernah Ada yang Membicarakan Terkait dengan Mendengarkan Musik Itu Haram. /*/YouTube/Al-Bahjah TV//YouTube/Al-Bahjah TV

MANTRA SUKABUMI - Buya Yahya jelaskan hukum mendengarkan musik menurut riwayat Imam Ghazali.

Imam Ghazali meriwayatkan, kata Buya Yahya tidak pernah ada yang membicarakan terkait dengan mendengarkan musik itu haram.

Kata Buya Yahya berbicara tentang musik maka perlu diketahui tentang lima hal ini.

Baca Juga: Shopee Gandeng Bintang Internasional Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Shopee 9.9 Terbaru

“Apabila kita membicarakan musik dan lagu-lagu, maka ada 5 (lima) hal. Yang pertama adalah urusan Nasyid. Jika lagu itu tidak mengandung kalimat jorok, maka hukumnya adalah boleh,” katanya.

Dia mengatakan, mendengarkan lagu atau musik itu boleh apabila syairnya baik.

Seperti memberi semangat berjuang, semangat belajar atau hal-hal yang wajar. dialnsir mantrasukabumi.com dari video yang diunggah kanal Youtube Al-Bahja TV pada 31 Oktober 2016.

Lantas musik yang membicarakan keindahan alam adalah hal yang wajar asalkan bukan sesuatu yang jorok.

“Kemudian, siapa yang menyenandungkannya. Ini harus dibahas bukan halal atau haram. Apalagi merendahkan orang, haram dengar musik" Ungkap Buya Yahya.

Baca Juga: Cara Hadapi Tetangga yang Cuek dan Bikin Kesal, Menurut Buya Yahya

Buya Yahya mengungkap bahwa lihat dulu siapa yang menyanyikannya bukan halal atau haram.

"Kadang-kadang ada orang begitu cepat menghukumnya tanpa melihat panjang lebar. Karena ada orang dengan cepatnya menuduh haram dari orang, sebetulnya ada mukadimah sebelum ada jawaban,” ujar Buya Yahya.

Kemudian kata Buya Yahya ada orang begitu cepat menghukumnya tanpa melihat panjang lebar.

Jadi yang kedua adalah siapa yang menyenandungkannya. Meski menyanyikan shalawat nabi adalah seorang perempuan, dengan lenggak-lenggok ganjen, didepan laki-laki banyak, itu boleh atau tidak. Jadi siapa yang menyenandungkannya harus jelas.

“Kemudian yang ketiga adalah dimana tempatnya. Shalawat nabi, diperdengarkan didepan para pemabuk dan juga pezinah kira-kira bagaimana. Di diskotik misalnya, ada pemabuk juga pezinah, kira-kira pantas atau tidak, khan tidak pantas.,” tuturnya.

Baca Juga: Buya Yahya Jelaskan Adab Ketika Tertular Penyakit, Jangan Ada Bahasa Aku Ketularan Kamu

Selanjutnya adalah, yang keempat, kapan waktunya. Jangan sampai ngawur waktunya kemudian, ngerusak dan bikin orang nggak bisa tidur atau istirahat. Itu juga tidak benar, biarpun itu senandung lagu yang bagus.***

Editor: Encep Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler