Gus Baha Sebut Mahar Nikah Seperangkat Alat Sholat Tidak Berkah: Menurut Saya Kriminal Itu

8 Oktober 2021, 05:37 WIB
Gus Baha /Jurnal Presisi/(Facebook Gus Baha Lovers)

MANTRA SUKABUMI - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menyebut mahar nikah seperangkat alat sholat itu tidak berkah.

Menurut Gus Baha, itu seperti tidak menghargai calon istri yang hanya diberi seperangkat alat sholat, sementara wanita nakal saja jutaan.

Gus Baha mengaku dirinya sering mengaqadkan nikah yang maharnya seperabgkat alat sholat. Ia menyebut hal itu sebagai kriminal.

Baca Juga: Tata Cara Qadha Sholat Menurut Gus Baha: Rasulullah Pernah Ketiduran, Disunnahkan Azan Dulu

Baca Juga: Sering Berdoa Tapi Belum Terkabul, Gus Baha: Doa Nabi juga Ada yang Tidak Dikabulkan Allah

Hal itu disampaikan Gus Baha dalam sebuah pengajian yang diunggah kanal YouTube Kalam - Kajian Islam pada 30 Januari 2020.

"Menurut saya itu agak haram. Saya kan kiai dan sering mengakadkan, sampai bosan ketika pengantin ditanyai, “maharnya apa?," ujar Gus Baha

"Pasti jawabnya, “Seperangkat alat sholat, menurut saya ini kriminal," sambungnya.

Gus Baha mengatakan seharusnya calon pengantin pria menghargai calon istrinya. Orang nakal saja harganya kadang jutaan.

"Masak orang sholehah harganya seperangkat alat shalat untuk selamanya. Itu menghargai orang sholehah atau tidak? Tidak…!! Jadi, makanya pada tidak barakah," beber Gus Baha.

Namun lanjut Gus Baha, di masyarakat terkadang menjadi serba salah, sebab misalnya jika orang yang sholehah minta Fortuner, pasti disebut mata duitan.

Karenanya dalam anggapan masyarakat qana’ah (sifat merasa cukup) itu dimanfaatkan seperangkat alat shalat, namun jika tidak qana’ah, sholehah disebut matre.

Baca Juga: Gus Baha Ajarkan Doa yang Harus Dibaca Tiap Hari Agar Ketika Lakukan Dosa Diampuni Allah SWT

"Kalian milih mana? Kalau saya milih sholehah matre. Artinya, pintar tahu pentingnya uang," imbuh Gus Baha.

Gus Baha juga menceritakan jika suatu ketika Sayyidina Umar pernah mengatakan untuk tidak mahal-mahal ketika minta mahar.

“Wahai kelompok perempuan, kamu jangan mahal-mahal ketika minta mahar. Kalau saja ada yang berhak paling mahal, tentu putrinya Rasulullah dan istri-istri Rasulullah. Saya bersaksi mahar pada istri-istrinya Nabi dan putri-putrinya Nabi itu tidak melebihi angka sekian.”

"Umar menyebut “sekian”. Saya pernah menghitung sekitar 4 juta atau 5 juta. Itu angka minimal, karena itu pada wanita-wanita terhormat," kata Gus Baha.

Untuk mempermudah, saya terjemahkan dalam Jawa, 5 juta itu fleksibel. Lima juta? Bukan seperangkat alat shalat. Seperangkat alat shalat itu tidak ada hadisnya," sambung Gus Baha.

Menurut Gus Baha, Sayyidina Umar pidato menjelaskan bahwa zaman itu orang Arab seperti saat Nabi menikahi Umi Habibah itu maharnya hampir 1.000 dinar dan ada juga yang bilang 400 dinar.

"Anggap saja 400 dinar, berarti sama dengan 800 gram. Satu dinar itu 4,25 gram. Berarti kalau 400 gram kali 4,25 gram itu jumlahnya hampir 2.000 gram," beber Gus Baha.

"Jadi, kalau 2.000 gram dan harga emas sekarang 1 gram 500 ribu, berarti jumlahnya sekitar 100 juta. Kamu kuat menikah dengan memberi mahar 100 juta?," sambungnya.

Baca Juga: Tata Cara Wudhu yang Benar Menurut Gus Baha Agar Kelak di Akhirat Dikenali Rasulullah SAW

Gus Baha berpendapat memberikan mahar seperangkat alat sholat sama seperti merendahkan orang. Sebab, ada beberapa kemungkinan.

Pertama, jika calon istri tidak shalat, dengan memberi seperangkat alat shalat, berarti sama dengan mengejek dia karena tidak shalat.

Kedua, jika calon istrinya adalah Ning (putri kiai), sudah jelas jika dia adalah gudangnya mukena, kok dikasih mukena lagi.

"Saya sebagai kiai itu sampai bosen pada orang yang memberi mahar seperangkat alat sholat. Kecuali, jika niatnya baik seperti orientasi menikah adalah shalat," jelas Gus Baha.

Karena itulah lanjut Gus Baha, dalam Al-Qur’an disebutkan jika sudah menikah yang tidak mempunyai uang, bisa menggunakan maharnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sebab, uang mahar itu bisa digunaka untuk hidup beberapa tahun ke depan. Allah berfirman:

وَآتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً ۚ فَإِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَرِيئًا

"Dan berikanlah maskawin (mahar) kepada perempuan (yang kamu nikahi) sebagai pemberian yang penuh kerelaan. Kemudian, jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari (maskawin) itu dengan senang hati, maka terimalah dan nikmatilah pemberian itu dengan senang hati" (QS Annisa:4).

Baca Juga: Hukum Keris Menurut Gus Baha: Orang Kalau Tidak Bawa ATM dan HP Saja Tidak Nyaman Kok

Dengan nada bercanda, Gus Baha menjelaskan jika mahar nikah di Jawa dengan seperangkat alat shalat, itu hanya dibelikan di pasar harganya 80 ribu.

Kemudian sajadah yang tipis harganya 20 ribu dan ongkos bungkus dengan kertas bagus harganya 10 ribu. Berarti totalnya hanya 110 ribu.

"Itu (lonte) hanya sekali, sedangkan yang diberi mahar seperangkat alat shalat itu selamanya. Makanya, tidak barakah. Nikahnya santri Jawa itu tidak barakah," sindir Gus Baha.

"Karena Allah itu baik, kebetulan kamu jadi kaya. Kamu tidak usah protes, “Lho, kok barokah, Gus? Itulah kebaikan Allah, begitu pun tidak kenapa-kenapa," pungkas Gus Baha.***

Editor: Andriana

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler