MANTRA SUKABUMI - Ulama ahli tafsir asal Rembang KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjelaskan hukum tentang keris.
Gus Baha mengatakan, akhir-akhir ini ada firqoh-firqoh atau kelompok Takfiri yang mengatakan orang yang memegang keris itu syirik.
Menurut Gus Baha, hal itu merupakan salah besar. Ia mencontohkan sebagian orang tidak membawa ATM atau HP saja tidak nyaman.
Dilansir mantrasukabumi.com dari unggahan kanal YouTube Kalam - Kajian Islam pada 1 Februari 2020, Gus Baha mengupas soal hukum keris dan sejenisnya.
Menurut putra Kyai Nursalim Rembang itu, adat istiadat seperti memegang keris, itu tidak mengganggu, sebab kualitas iman tetap di atas keyakinan adat membawa keris tersebut.
"Kalau orang membawa keris menjadi syirik karena percaya sama makhluk, misalnya orang Kejawen orang membawa keris tidak nyaman, lalu orang kota kalau tidak membawa ATM juga tidak nyaman. Itu tidak dihukumi syirik?," ujar Gus Baha.
"Kamu pergi lupa membawa HP, nyaman tidak? Tidak. Kenapa tidak dihukumi syirik. Jadi, ini logik-logika," sambungnya.
Gus Baha lantas menceritakan jika dulu pernah ada diskusi di Jakarta soal salaman setelah sholat.