MANTRA SUKABUMI - Dalam tausiyahnya, Gus Baha sempat mengatakan bahwa kita sebagai manusia jangan ngaku tidak zalim, itu malah sombong.
Ketika kita merasa kehidupan di dunia sudah amburadul atau banyak berbuat salah, pokoknya harus berprasangka bahwa kita itu dhoif atau manusia yang lemah dan banyak kekurangan.
Oleh sebab itu, maka kita harus bersegera melakukan tobat dari setiap kesalahan yang telah dilakukan, apabila melakukan kesalahan atau amburadul lagi, maka tobat lagi dan begitu seterusnya.
Baca Juga: Gus Baha Sebut Allah Marah jika Orang Islam Lakukan Hal ini dalam Hidupnya: Orang Bodoh
Berikut paparan tausiyah yang disampaikan oleh Gus Baha, sebagiamana dilihat mantrasukabumi.com dari vidio yang diunggah di kanal YouTube SabdaUlamaNU, tanggal 15 Oktober 2021.
Gus Baha memberikan sebuah contoh, misalnya merasa bahwa “dunia ini sudah amburadul, tidak usah begitu”, kata Gus Baha.
“Pokoknya sekarang itu kita berprasangka kita itu dhoif, ngaji ya seperti ini seperti saya, ngaji selesai sudah”, ungkapnya.
“Tak usah mengurusi ngaji baik semua, sholeh semua, daripada kecewa, pokoknya mau ngaji sudah bagus”, lanjutnya.
“Setelah itu amburadul ya biar sana, sesuai habitatnya, sudah nanti taubat lagi, nangis lagi, amburadul lagi, nangis lagi, amburadul lagi, namanya manusia”, tambahnya.
“Biarin saja yang penting kita sudah punya niat taubat”, sambung Gus Baha dilanjutkan dengan membaca do’a yang dipanjatkan Nabi Adam ‘Alaihi Sallam.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ (23 (
Artinya: “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi” (QS Al-A’raf, 23).
“Mengaku zalim, saya itu zholim tuhan, jadi jangan mengaku tidak zalim, itu malah sombong”, kata Gus Baha.
Baca Juga: Gus Baha: Tips Hidup Sehat Menurut Islam, Makanlah Sebelum Lapar Salah Satunya
“Karena nanti yang disiksa cuman orang munafik, munafikot dan musyrikina wal musyrikat (musyrik laki-laki dan musyrik perempuan)”, ungkapnya.
Artinya orang yang menyia-nyiakan semau amanat, tapi Allah memberikan tobat kepada orang-orang mukmin.
“Orang mukmin punya salah, tetap diampuni, sebab bagaimanapun ada jujurnya”, pungkasnya.***