Strategi Amal Ikhlas dari Gus Baha: Jangan Ucapkan Kata ini Sebab Berpotensi Ungkit Pemberian

7 November 2021, 06:05 WIB
Gus Baha : Rajin Ibadah Seumur Hidup, tapi Nekat Melakukan Hal Sepele Ini Maka Allah Seketika Murka /

MANTRA SUKABUMI - Ulama ahli tafsir dan qur'an, Gus Baha mengajarkan sebuah strategi amal agar ikhlas.  

Menurut Gus Baha, untuk menggapai amal yang ikhlas perlu strategi jitu, salah satunya sang pengamal harus berusaha menghindari kata ini. 

Sebab, kata yang menunjukkan kepemilikan pribadi, menurut Gus Baha bisa berpotensi mengungkit sebuah amal, maka strategi darinya bisa coba dipraktekan. 

Baca Juga: Jelaskan Surat An Nur 55, Gus Baha: Ini Ayat yang Dijadikan Dalih Pengusung Khilafah Paksakan Kehendaknya 

Meskipun dalam pengucapan kata tersebut disertakan kata ikhlas karena Allah. 

"Uang ini milik Saya, Saya kasih Kamu dengan ikhlas karena Allah," ucap Gus Baha seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video di akun instagram kajian.gusbaha pada Minggu, 7 November 2021. 

"Kalimat milik saya ini, suatu saat bisa menjadikan Kamu mengungkit-ngunkit pemberian, karena milik," jelasnya. 

"Tapi kalau ikhlasnya dari depan, uang ini milik Allah, ilmunya Baha juga milik Allah, Saya berikan pada Kamu juga hamba Allah, dari awalkan merasa tak punya memiliki apa-apa," ujarnya. 

"Tapi selagi saya ikhlasnya separo, ilmu saya milik saya, saya kasihkan kamu karena Allah, ini masih berpotensi tidak ikhlas," pungkasnya. 

Dalam beramal atau berinfaq, harus juga disertakan adab dan etika dalam memberi supaya amalan mulia tersebut tidak menjadi sia-sia. 

Baca Juga: Jangan Punya Khodam Jin, Gus Baha Ungkap Bahayanya hingga Buat Diri Tersiksa Dunia Akhirat

Dalam hal ini Allah SWT berfirman: 

ٱلَّذِینَ یُنفِقُونَ أَمۡوَ ٰ⁠لَهُمۡ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ ثُمَّ لَا یُتۡبِعُونَ مَاۤ أَنفَقُوا۟ مَنࣰّا وَلَاۤ أَذࣰى لَّهُمۡ أَجۡرُهُمۡ عِندَ رَبِّهِمۡ وَلَا خَوۡفٌ عَلَیۡهِمۡ وَلَا هُمۡ یَحۡزَنُونَ 

Maksudnya: “Orang-orang yang membelanjakan hartanya pada jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang mereka belanjakan itu dengan perkataan membangkit-bangkit pemberiannya, dan tidak pula menyinggung atau menyakiti (pihak yang diberi), mereka beroleh pahala di sisi Tuhan mereka, dan tidak ada kebimbangan terhadap mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita”. (Al-Baqarah: 262) 

Allah SWT melarang hamba-Nya yang beriman melakukan Manna dan Aza kerana hal itu akan membatalkan pahala sumbangan yang telah mereka berikan. 

Menurut Syeikh Abu Bakar Al-Jazairi, Manna adalah menyebut sedekah serta menghitungnya kepada orang yang menerima sedekah dan Aza adalah menyakiti orang yang menerima pemberian serta menghinanya dengan menjatuhkan kemuliaannya. 

Jumhur ulama menyebut, jika seseorang suka mengungkit sama ada dengan sebab riak, ingin menunjuk atau merendah-rendahkan seseorang, maka hukumnya adalah haram dan pahala kebaikannya akan terbatal. 

Bahkan orang yang selalu menyebut pemberiannya diancam tidak akan masuk Syurga, sebagaimana dinyatakan dalam sebuah hadis: 

Baca Juga: Hukum Adopsi Anak Menurut Islam, Gus Baha Ungkap 2 Syaratnya agar Sah dan Tak Dilarang Agama

ثَلَاثَةٌ لَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ الْعَاقُّ لِوَالِدَيْهِ وَالْمُدْمِنُ الْخَمْرَ وَالْمَنَّانُ بِمَا أَعْطَى 

Maksudnya: “Tiga golongan yang tidak memasuki Syurga; orang yang derhaka kepada kedua ibu bapanya, orang yang ketagih arak dan orang yang suka mengungkit apa yang telah dia berikan”. (Riwayat Al-Nasaie) 

Menyampaikan sumbangan adalah amalan yang terpuji, namun jika dilakukan dengan tujuan riak atau untuk ditonjolkan kebaikan kepada orang ramai maka kemuliaan tadi bertukar menjadi amalan keji.***

Editor: Robi Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler