Gus Baha Sebut Bumi Menangis Namun Langit Bahagia Saat Orang Ini Meninggal Dunia

10 November 2021, 20:00 WIB
Gus Baha Sebut Bumi Menangis Namun Langit Bahagia Saat Orang Ini Meninggal Dunia./ /Instagram/ @ngajikyai

MANTRA SUKABUMI - KH Ahmad Baharuddin Nursalim atau Gus Baha mengatakan bumi akan menangis sementara langit bahagia.

Menurut Gus Baha, bumi menangis dan langit bahagia terjadi apabila ada orang shaleh yang meninggal dunia.

Hal tersebut disampaikan Gus Baha dalam sebuah cuplikan ceramag yang diunggah akun Instagram Santri Gayeng pada Rabu, 10 November 2021.

Baca Juga: Survei SnapCart Membuktikan: Ini E-Commerce Terbaik Indonesia Tahun 2021

Gus Baha menjelaskan jika bumi menangis ketika seseorang yang shaleh baik sejak kecil maupun setelah dewasa meninggal dunia.

"Pokoknya shaleh, lalu husnul khatimah itu ketika mati bumi menangis, nangisnya karena berkurangnya orang yang sujud di bumi ini," ujar Gus Baha.

"Ya Allah biasanya orang itu sujud di tempat saya, sekarang yang hidup tinggal yang nakal, suka narkoba, suka ngefly, dan sebagainya," sambung Gus Baha.

Gus Baha menjelaskan saat itu terjadi maka bumi akan menangis, namun langit bahagia karena bertemu dengan orang tersebut.

"Ya Allah terimakasih, orang itu saya tunggu lama, sekarang Engkau angkat ke tempat kami, maksudnya diangkat ke langit," beber Gus Baha.

Salah satu murid kesayangan Mbah Maimoen Zubair itu lantas menjelaskan maksud bumi menangis.

"Kemudian kita berpikir, bumi kok bisa menangis, kalau ulama dzahir mengatakan bumi menangis itu kinayah, karena memang sepantasnya bumi merasa susah karena kehilangan putra terbaik," terang Gus Baha.

"Sementara menurut ulama-ulama hakikat, yang mengenali sekali kekuasaan Allah, itu meyakini bumi menangis ya menangis beneran," tambah Gus Baha.

Penjelasan Gus Baha tersebut senada dengan berbagai riwayat dalam hadits meskipun dalam berbagai riwayat itu baik bumi maupun langit merasa bersedih.

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan jika bumi dan langit bersedih karena meninggalnya orang shaleh.

Baca Juga: Hikmah Amalan Sedekah hingga Didoakan Malaikat Setiap Hari, Gus Baha Ungkap Rahasianya

Sufyan ats-Tsauri mengatakan bahwa Imam Mujahid bertutur, “Tidak ada seorang mukmin pun yang meninggal dunia kecuali langit dan bumi akan menangisinya selama empat puluh pagi (hari).”

“Apakah bumi menangis?” tanyaku (Sufyan ats-Tsauri) kepada Imam Mujâhid.
“Apakah Anda heran?

Bagaimana bumi tidak menangisi kepergian seseorang yang biasa memakmurkannya dengan jalan rukuk dan sujud? Bagaimana langit tidak menangisi kepergian seseorang yang selalu mendengar suaranya laksana suara lebah ketika hamba tersebut mengagungkan dan menyucikan-Nya?” jawab Imam Mujâhid. 

Dalam riwayat lain, Said bin Jubair mengatakan ada seorang laki-laki datang menemui Ibnu Abbas.

Ibnu Abbad merupakan salah seorang sahabat utama Rasulullah saw. Laki-laki itu bertanya terkait salah satu firman Allah.

“Wahai Ibnu Abbas, apa maksud dari firman Allah yang berbunyi:

فَمَا بَكَتْ عَلَيْهِمُ السَّمَاءُ وَالْأَرْضُ وَمَا كَانُوا مُنْظَرِينَ

“Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan mereka pun tidak diberi tangguh” (QS. Ad-Dukhân [44]: 29)?
Betulkah langit dan bumi akan menangisi kepergian (wafatnya) seseorang?”

Ibnu Abbas kemudian menjawab, “Ya, langit dan bumi akan menangisi kepergian seseorang. Karena tidak ada satu pun makhluk-Nya kecuali mempunyai satu pintu di langit, yang dari pintu itu tempat turun rezekinya dan tempat naik (diterima) amal kebaikannya.***

Editor: Dea Pitriyani

Tags

Terkini

Terpopuler