MANTRA SUKABUMI - Gus Baha ungkap perlakuan dirinya terhadap buah hatinya, yang mana tidak pernah meganggapnya sebagai anaknya.
Maksud Gus Baha yaitu menganggap buah hatinya sebagai teman dan penerus baginya dalam melaksanakan sujud kepada Allah SWT.
Gus Baha menceritakan bahwa ada orang yang menanyakan kepada dirinya perihal risiko perlakuannya yang dapat berpotensi manja.
Baca Juga: Survei SnapCart Membuktikan: Ini E-Commerce Terbaik Indonesia Tahun 2021
Gus Baha hanya menjawab jika sejatinya buah hatinya itu penerus sujud kepada Allah SWT dan yang di bawah otoritasnya.
Gus Baha mengatakan bahwa dirinya pasti akan mati dan memerlukan agar di bumi selalu ada yang sujud pada Allah SWT.
“Tapi saya belum pernah melihat anak saya sebagai anak saya,” kata Gus Baha seperti dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Kalam – Kajian Islam pada23 September 2021.
Berbeda dengan kebanyakan orang yang memandang anaknya dengan materi dunia, itu juga harapan Gus Baha kepada para ayah.
Menurut Gus Baha, begitulah para nabi dahulu kemudian juga ulama melakukan hal yang sama terhadap buah hatinya.
Gus Baha menjelaskan bahwa saat ini banyak orang terkena hijab duniawi, sehingga menjadikan semua tampak penting.
Perkara penting itu harus ada unsur keuntungan, bahkan dalam hal memuji kiai juga dalam hal-hal yang berkaitan dengan unsur dunia.
Gus Baha menyatakan bahwa dirinya berusaha agar menjadi ulama yang sederhana atau biasa saja, supaya tidak dipandang secara duniawi.
“Saya sampai sekarang naik bis biasa, saya tidak suka di panggung dan senang dudukk di bawah. Supaya semua ulama tidak dipandang secara dunia,” ujar Gus Baha.
Gus Baha juga mengaku biasa memandikan anaknya dan pergi ke pasar belanja. Ke warung makan apa adanya.
Gus Baha meminta dengan sangat kepada para ayah, agar menjadikan anak-anak sebagai ahli sujud atau apapun yang berorientasi sama.
Rasulullah SAW juga diriwayatkan pernah memiliki anak angkat yang ketika ditanya apa yang diinginkan olehnya dari Nabi.
Anak tersebut lalu meminta waktu beberapa hari untuk memikirkannya, dan ketika tiba waktunya dan menjawab.
Jawabannya membuat Rasulullah SAW kaget, karena dirinya meminta agar bisa diberi kebersamaan bersama Baginda SAW kelak di syurga.
Rasulullah SAW pun menyampaikan jika keinginannya tersebut mau terwujud, maka bantulah Baginda SAW dengan memperbanyak sujud.
“Makanya di pertama surat yang diturunkan ada wasjud waqtarib, kamu bersujudlah dan mendekatlah kepadaKu,” terang Gus Baha.***