Gus Baha: di Hari Asyura Orang ini Diusir Nabi karena Melakukan Hal ini

16 November 2021, 09:40 WIB
Gus Baha: di Hari Asyura Orang ini Diusir Nabi karena Melakukan Hal ini./* /Tangkapan layar youtube.com / Najwa Syihab.

MANTRA SUKABUMI - Dalam isi ceramahnya, Gus Baha menceritakan bagaimana Nabi mengusir orang yang hendak masuk syurga karena satu kesalahan.

Gus Baha menceritakan ketika Nabi mengusir orang sholeh yang hendak masuk ke telaga Nabi dihari Asyura.

Bagaimana Nabi mengusir orang sholeh yang hendak masuk telaga Nabi pada hari Asyura, telah diceritakan Gus Baha dalam satu ceramahnya.

Baca Juga: 3 Ciri Ketahui Anak Hasil Zina Menurut Gus Baha, Lewat Mata Cara Paling Jitu untuk Ketahuinya

Sebelum Nabi wafat, di akhir hayatnya sering bicara soal Al-Fitan (fitnah) tentang tragedi/prahara.

Banyak riwayat yang mengatakan bahwa Nabi pernah berkata, "saya dan kejayaan itu hanya berumur 36 tahun."

Itu sampai menghitung periodenya 36 tahun.

Juga banyak riwayat yang bahkan secara detail, "saya mencium turbah, dimana nanti cucuku terbunuh disitu."

"Apa kamu gelisah muhammad?"

"Iya."

Kata Jibril, "jika kamu mau, saya tunjukkan di tanah mana nanti cucumu akan di bantai."

Itu riwayat jauh sebelum Sayid Husain di bantai di karbala, termasuk riwayat-riwayat yang seekstream ini.

Baca Juga: Bahas Amar Makruf Nahi Mungkar yang Sensitif, Gus Baha: Saya Tidak Main-main dengan Fatwa Ini

Bahwa nanti pada akhirnya yang masuk neraka itu tidak hanya orang dzolim, termasuk kita-kita yang sholeh.

Jadi sempat hampir sampai syurga karena sudah dapat haudl (telaga).

Kalau sudah mendapat telaga Nabi berarti sudah mendekati syurga.

Bahkan sebagian riwayat menyebut bahwa haudl Nabi itu di dalam syurga.

Orang khawarij itu sesholeh-sholehnya orang.

Justru karena kesholehannya itu menjadi tragedi dalam Islam.

Karena dengan kesholehannya itu kemudian mengharamkan sesuatu yang mubah, mewajibkan sesuatu yang sebetulnya hanya sunnah.

Penyakitnya orang sholeh pasti begitu.

Baca Juga: Hukum Istri Pegang Suami Setelah Wudhu, Gus Baha: Batal atau Tidak? Kan Sudah Nikah, Awas Keliru

Coba saja kamu iktikaf seminggu di masjid, jadi sholeh seminggu.

Keluar dari masjid udah sok, "orang kok cuma nongkrong dirumah saja, bukannya mengingat Allah".

Padahal mengingat Allah bisa dirumah atau di jalan, cuma selera dia kan di masjid.

Itikaf baru seminggu kok udah sok, banyak omong.

Kalau kamu senang pengajian juga begitu, "orang sini tak ada yang suka ngaji, aku ngaji cuma 5 orang."

"Mau diajak baik atau tidak?" padahal dirumah, mereka merawat anak dan itu baik.

Di pasar dagang, mencari nafkah keluarga, dan itu baik.

"Cuma kamu kan kiai, jadi kegiatanmu ya di masjid" kata Gus Baha.

Jadi, sebentuk kesalahan itu pasti melahirkan tragedi.

Seperti tadi kamu beritikaf seminggu di masjid, kalau kamu akan janggal sama orang yang berkeliaran di jalan-jalan, akhirnya kamu menganggap mereka tidak sebaik kamu.

"Kapan ingat Tuhan kalau selalu ada di jalan?"

Kamu jadi kiyai di satu daerah, yang ngaji cuma 10-20 orang, nanti kamu kecewa.

"Orang sini gak suka ngaji, gak suka kebenaran dan kebaikan," padahal orang yang dirumah mungkin merawatanaknya, itu juga ibadah.

Merawat keluarganya juga ibadah.

Hanya karena dia tidak ngaji sama kamu, malah kamu anggap tidak ibadah, padahal dirumah dia juga ibadah.

Baca Juga: Gus Baha Sebut Hukum Senyum itu Wajib Bukan Sunnah, ini Alasannya

Nah ini orang khawarij, dengan latar belakang demikian bisa mudah begitu (memvonis).

Sehingga orang-orang ini nanti ketika sudah sampai syurga, kemudian ketemu Nabi, kata Nabi: "mau disampaikan ke khaud Nabi."

Dia mau sampai ke telaga Nabi, tapi saat mau sampai ke telaga Nabi diingatkan oleh Allah, "mereka tidak layak masuk syurga" dikutip mantrasukabumi.com dilihat dari kanal YouTube Santri kalong pada Selasa, 16 November 2021.

"Mereka bikin bid'ah-bid'ah setelah kamu."

"Tapi itu umatku ya Allah."

"Saya kenal mereka, mereka kenal saya."

"Iya, tapi mereka harus kamu jauhkan dari syurga."

"Nah, ini saya cerita kenapa kesholehan melahirkan tragedi." ungkap Gus Baha.

Dalam semua sejarah dunia, selalu tragedi itu dimulai dari kesholehan.

Semua tragedi di dunia itu dimulai dari kesholehan, paling tidak, diklaim dari kesholehan.

Karena semua bentuk kesholehan atas nama agama, tentu langsung dikaitkan dengan Allah.***

Editor: Indira Murti

Tags

Terkini

Terpopuler