MANTRA SUKABUMI - Gus Baha bahas amar makruf nahi mungkar yang sensitif, dan harap difahami benar kerena dirinya tidak main-main dengan fatwanya.
Gus Baha berharap dengan membahas amar makruf nahi munngkar, agar terhindar dari ekstrimis dan pemalas sekaligus.
Menurut Gus Baha, amrun maknanya urusan sedangkan mungkar artinya aneh. Misalnya ketika orang menggunakan sepeda.
Baca Juga: Gus Baha Ungkap Perkataan Gus Dur: Kiyai Boleh Berdosa karena Tahu Hal ini, Kamu Gak Boleh
Gus Baha mengatakan bahwa sepeda bila digunakan pemiliknya maka wajar, namun jika dipakai orang tidak dikenal tanpa izin maka aneh.
Jika melihat contoh, Gus Baha menyampaikan bahwa amar makruf nahi mungkar tidak memerlukan syariat tetapi hanya butuh fitrah manusia.
“Hanya butuh fitrahnya manusia,” ungkap Gus Baha seperti dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Santri Gus Baha pada 4 Januari 2024.
Kata Ibnu Khaldun, sebetulnya nahi mungkar itu tidak harus bertemu orang maksiat lalu langsung dipaksa berhenti.
Bisa gambarannya itu intiha’ ‘anil mungkar. Gus Baha lalu menjelaskan dengan kisah yang dahulu pernah ada kelompok ektrimis minnortas melawan dinasti yang kuat.
Zaman dinasti Abasiyah, Fatimiyah, atau yang lainnya. Akhirnya kelompok tersebut dihukum gantung dan mati sia-sia.