Hukum Keluar Air Mani Lagi Sedikit Setelah Mandi Junub, Haruskah Ulangi Mandi? Begini Kata Gus Baha

30 Desember 2021, 05:32 WIB
Hukum Keluar Air Mani Lagi Sedikit Setelah Mandi Junub, Haruskah Ulangi Mandi? Begini Kata Gus Baha /Pixabay/

MANTRA SUKABUMI - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang kerap disapa Gus Baha membahas beberapa hal penting tentang mandi junub.

Yang mana menurut Gus Baha bahwa dalam prakteknya, mandi junub atau mandi besar itu sering banyak yang salah, bahkan bisa berakibat tidak sah.

Lalu bagaimana hukumnya jika kasusnya adalah keluar air mani lagi sedikit setelah mandi junub, haruskah mengulangi mandi?

Baca Juga: Shopee 12.12 Birthday Sale TV Show Hadirkan TOMORROW X TOGETHER, Al & Andin, dan Deretan Bintang Dangdut

Baca Juga: Hukum Mandi Junub di Hotel Menurut Gus Baha: Bisa Tidak Sah jika Tak Lakukan ini

Dilansir mantrasukabumi.com dari buku Ngaji Fiqih cetakan Lirboyo Media pada Kamis, 30 Desember 2021, ini penjelasan hukum mandi junub dalam kasus diatas, diikuti pejelasan Gus Baha.

Jika air mani keluar lagi sedikit setelah mandi junub, haruskah mengulangi mandi?

Menurut pendapat ulama, jika kasusnya demikian, maka wajib untuk mandi lagi, baik suami maupun istri.

Berikut referensi dari beberapa kitab yang diungkapkan oleh para ulama.

Buku Ngaji Fiqih

Dalam kesempatan lain Gus Baha juga mengatakan bahwa sudah menjadi sebuah kebiasaan di masyarakat yang apabila mandi junub langsung menciduk air dan langsung memakai sabun dan sampo.

Baca Juga: Meski Sudah Mandi Junub Kata Gus Baha Tubuh Tetap Najis, Simak Penjelasan Penting ini

"Syaratnya mandi atau wudhu itu jangan ada di tubuh sesuatu yang merubah air, misal sabun, sampo atau yang lainnya," ungkap Gus Baha seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video di kanal youtube Santri Gayeng.

"Makanya kayak orang mandi junub itu banyak yang salah, jadi 1 ciduk air lansung pakai sampo," sambungnya.

Menurutnya, bila sabun atau sampo itu bercampur dengan air, maka air tersebut tidak bisa menghilangkan hadats besar jika airnya berbau sampo atau sabun.

"Berarti semua air ini tidak bisa menghilangkan hadats besar, karena posisi air yang ke seluruh tubuh berbau sampo," lanjut Gus Baha.

"Tapi kalau kamu pakai sampo dulu, kalau rambutnya banyak, maka potensi air yang menyebar sudah menjadi mutagoyyir," jelas Gus Baha.

Agar tidak terjadi kesalahan sebagaimana disebuykan di atas, Gus Baha memberikan tata cara mandi junub sebagaimana berikut.

"Ketika waktu mandi junub dari kepala, ya sudah kepala itu awwalul gushli. Kalau kamu siram wajah dulu, ya wajah awwalul gushli," ujarnya.

Baca Juga: Apakah Setelah Mandi Junub Harus Berwudhu? Ini Jawaban Ustadz Abdul Somad Sekaligus Tatacaranya

Begitupun ketika orang mandi dada dulu, disiramkan di dada saat pertama kali, berarti dada itu disebut awwalul gushli.

"Pokoknya yang setiap bersamaan niat, awwalul fardhi, faham ya?," kata Gus Baha.

"Jadi bebas, semua bentuknya awal bebas, cuma apapun pilihan Anda, langsung dibersamai niat," lanjutnya.

Gus Baha menegaskan sesuatu yang tidak dibarengi dengan niat, maka hal tersebut tidak dihitung sebagai mulai fardhu.

"Misalnya ada orang junub, terus ada sisa-sisa mani langsung dia mandi junub disiram, kan air yang melewati mani tadi, potensinya menjadi mutaghoyyir (berubah) karena mani tadi," terang Gus Baha.

Sehingga jika air tersebut menjadi mutaghoyyir, maka air tersebut tidak memiliki kemampuan rof'ul janabah.

"Makanya halangan-halangan ini harus dihilangkan, dan kotoran yang berpotensi merubah air harus kita hilangkan, termasuk adat memakai sampo itu hentikan ya, bahaya itu," tambah Gus Baha.

Baca Juga: Ketahuilah Organ Tubuh yang Wajib Dibasuh saat Mandi Junub

"Jadi misalnya nawaitu raf'al hadtsil akbar terus kamu pakai sampo, resikonya tadi semua proses ini mutaghoyyir, karena berbau sampo," sambung Gus Baha.

Kecuali lanjut Gus Baha, jika Anda dapat memastikan sampo itu bersih, namun kemungkinan hal itu sangat kecil.

"Ya itu tadi buktinya, barangkali kamu menyangka mandi sudah selesai, begitu pakai handuk masih berbusa, lah masih berbusa kan bukti semua air tadi kita berbau sampo, berarti statusnya mutaghoyyir," jelasnya.

Karena itu Gus Baha berpesan untuk mandi junun tidak perlu memakai sabun atau sampo terlebih dahulu sampai selesai mandi junub, setelah itu baru bisa memakai sabun atau sampo itu.

"Jadi nanti seumpama tidak bersih-bersih banget, sudah selesai," ucapnya.

"Ya jadi jangan sampai ada sesuatu yang seperti meniru apa, mutaghoyyir," tandas ulama ahli tafsir asal Rembang itu.***

Editor: Robi Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler