2 Amalan agar Hidup Sukses dari Syekh Muhammad Said Ramadhan Al Buthi

9 Februari 2022, 20:10 WIB
Ilustrasi 2 Amalan agar Hidup Sukses dari Syekh Muhammad Said Ramadhan Al Buthi. /*/freepik/jcomp

MANTRA SUKABUMI - Berikut ini kami ulas 2 amalan supaya hidup sukses dari Syekh Muhammad Said Ramadhan Al Buthi.

Ada kisah menarik dari perbincangan Syekh Muhammad Said Ramadhan Al Buthi dengan rekannya yang membeberkan 2 amalan lahir batin.

Kisah tersebut berawal ketika Syekh Muhammad Said Ramadhan Al Buthi menjenguk temannya yang sakit dan rekannya tersebut bertanya.

Baca Juga: Cara Habib Luthfi bin Yahya Tirakati Anak Supaya Tumbuh Sholeh, Puasa Hari Kelahirannya

"Saya sangat menyayangkan waktu anda yang sangat berharga harus terbuang untuk membesuk saya, karena waktu anda adalah milik umat," dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan facebook Ulama Nusantara.

Dengan senyum Syaikhina Al-Buthi menjawab:

"Ada dua jenis amalan dalam hidup kita, amalan lahir dan amalan batin, keduanya saling membutuhkan, tak terpisahkan. Semua pengajian, perkuliahan, seminar yang saya berikan, serta semua buku yang saya karang, itu adalah amalan lahir...

Sedangkan (amalan seperti) menziarahi orang sakit adalah amalan batin, amalan batin inilah rahasia suksesnya amalan lahir, dan amalan batiniah yang membuat amalan lahir menjadi berkah dan bermanfaat.

Terkadang, saat saya tenggelam dalam lautan buku dan tulisan, saya merasa ada sesuatu yang kurang, sepertinya saya harus melakukan amalan batin, akhirnya saya meletakkan buku, pena dan kertas, kemudian saya pergi menziarahi orang-orang saleh.

Kalau saya tidak melakukan itu, kebuntuan dan kekerasan akan merasuki hati saya, dan itu mempengaruhi pada pikiran, sehingga apa yang saya tulis terasa kering, kaku dan tidak ada manfaatnya."

Inilah rahasia kenapa almarhum Sheikhna Al-Buthi memiliki perkataan penuh hikmah yang mampu dipahami oleh berbagai lapisan jamaah, yang hadir di pengajian dan khutbah beliau terdiri dari orang awam dan orang terpelajar.

Baca Juga: Hukum Keluar Darah Ketika Sholat, Apakah Membatalkan? Ini Penjelasan Buya Yahya

Kata-kata beliau bisa dipahami oleh orang awam dan tidak membosankan bagi yang terpelajar.

Begitu juga tulisan-tulisan beliau, kalau pernah membaca buku karya beliau, tahu betapa indahnya coretan pena beliau.

Duduk dengan orang-orang shaleh, kapanpun yang dibicarakan adalah ilmu serta kebaikan, dalam kondisi sakit pun demikian.

Untuk diketahui, Syekh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi dikenal dengan gaya bahasanya istimewa. Tulisannya proporsional dengan tema-tema yang diusungnya.

Isinya tidak melenceng dan keluar dari akar permasalahan dan kaya akan sumber-sumber rujukan.

Al-Buthi lahir pada tahun 1929 di Desa Jilka, Pulau Buthan (Ibn Umar), sebuah kampung yang terletak di bagian utara perbatasan antara Turki dan Irak.

Ia berasal dari suku Kurdi, yang hidup da­lam berbagai tekanan kekuasaan Arab Irak selama berabad-abad.

Syekh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi mengasuh halaqah pengajian di masjid Damaskus dan beberapa masjid lainnya di seputar kota Damaskus, yang diasuhnya hampir tiap hari. Majelis yang diampunya selalu dihadiri ribuan jamaah, laki-laki dan perempuan.

Baca Juga: Hukum Menembok Kuburan dalam Islam, Buya Yahya: Boleh Jika Alasannya Seperti Ini

Selain mengajar di berbagai hala­qah, ia juga aktif menulis di berbagai me­dia massa tentang tema-tema keislaman dan hukum yang pelik, di antaranya ber­bagai pertanyaan yang diajukan kepada­nya oleh para pembaca.

Ia juga menga­suh acara-acara dialog keislaman di be­berapa stasiun televisi dan radio di Timur Tengah, seperti di Iqra‘ Channel dan Ar-Risalah Channel.

Dalam hal pemikiran, Al-Buthi diang­gap sebagai tokoh ulama Ahlussunnah wal Jama’ah yang gencar membela kon­sep-konsep Madzhab yang Empat dan aqidah Asy’ariyah, Maturidiyah, Al-Gha­zali, dan lain-lain, dari rongrongan pemi­kiran dan pengkafiran sebahagian go­longan yang menganggap hanya mere­ka­lah yang benar dalam hal agama.

Beliau wafat diserang bom bunuh diri tepat saat beliau mengisi Ta'lim di Masjid Jami' Al Iman di Kota Damaskus, Suriah, ba`da maghrib Kamis, 21 Maret 2013.***

Editor: Encep Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler