Memilih Hewan Kurban dapat Tentukan Surga dan Neraka Kita, Ustadz Adi Hidayat: Perbaguslah Hewannya

29 Juni 2022, 06:00 WIB
Ustadz Adi Hidayat atau UAH berpesan agar menyiapkan hewan kurban terbaik karena dapat menentukan surga dan neraka orang yang berkurban /Youtube Adi Hidayat Official

 

MANTRA SUKABUMI- Dalam kanal YouTubenya Ustadz Adi Hidayat atau yang akrab disapa UAH memaparkan perihal berkurban.

Dari ceramah yang UAH sampaikan, tentunya banyak materi yang dapat di simak seperti halnya penjelasan mengenai hewan kurban yang dapat menentukan surga dan neraka.

Karena bulan Dzulhijjah ini umat muslim akan merayakan hari raya idul Adha dengan  menjalankan amalan yaitu berkurban.

Baca Juga: Apakah Benar Hewan Kurban Jadi Kendaraan Menuju Surga atau Neraka? Kata UAH: Sanadnya Lemah

Oleh karena itu untuk mengetahui isi dari ceramah UAH tentang hewan kurban dapat disimak ceramahnya berikut ini.

Dilansir mantrasukabumi.com dari kanal YouTube UAH, inilah penjelasan Ustadz Adi Hidayat.

"Perbaguslah hewan qurban kalian, karena dia akan menjadi tunggangan kalian melewati shirath yang menentukan apakah ke syurga atau ke neraka."

Namun UAH dalam kanal Youtube menjawab, jika hadits ini secara sanadnya lemah, dan banyak para ulama dan  periwayatnya tidak dipercaya. Perihal keutamaannya pun bisa dikayakan kebenarannya.

"Dari segi sanadnya sangat lemah, ga ada asalnya, ada yang palsu. Tapi dari segi matan(isinya) ini bermakna khiasan," kata UAH.

bahwa jadi perkataan ini sesungguhnya bukan maksud menjadi kendaraan tapi perumpamaan atau kiasan.

Dalam ungkapan  bahasa Arab seringkali juga bisa bermakna kiasan.

Ia juga melanjutkan, jika kita bisa mengambil pelajaran dari hadits tersebut bahwa memperbagus hewan qurban bisa menambah pahala.

Baca Juga: Contoh Teks Sambutan Ketua Panitia Kurban, Tema Memaknai Hari Raya Idul Adha 1443 H

Dan dengan pahala qurban tersebut, bisa menjadi 'kendaraan' menuju surga Allah Azza wa Jalla.

UAH menegaskan jika kita jangan bersandar pada hadits tersebut secara utuh, tetapi mengambil maknanya. Seperti disebutkan di dalam Alquran, Surah Al Hajj ayat 37 sebagai berikut:

Allah Azza wa Jalla berfirman:

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ
Artinya: "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya."
Dengan tawa ini adalah kendaraan terbaik
Dari ayat di atas bisa disimpulkan, bahwa yang akan sampai kepada Allah Azza wa Jalla adalah ketakwaan dan keihklasan kita dalam berqurban.

"Jika dengan harta kita yang berlebih, maka cari yang terbaik, terbagus dan paling gemuk. Maka dari situ keihlasan dan amal kita berpeluang bertambah, yang diharapkan membawa kita ke surga," lanjutnya.

Dalam konteks ini kendaraan yang dimaksud  adalah amalnya bukan pada hewannya, melainkan amal yang didapatkan adalah ketakwaan kepada Allah SWT.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Kautsar Ayat 2 tentang Perintah Menyembelih Hewan Kurban Lengkap Tafsir

Dengan hewan yang akan diqurbankan yang memang  paling bagus, paling baik bahkan dapat dimungkinkan pahalanya semakin baik. Karena kita sudah mengutamakan dalam dalam berbagi dan berkorban dengan sesuatu hal yang istimewa kepada Allah SWT.

Maka dari apa yang telah kita korbankan kepada Allah SWT, keikhlasan yang menjadikan kita bernilai pahala serta keridhoan Allah untuk suatu masa nanti mempermudah jalan kita melewati shirat.

Hal ini menunjukkan bahwa makna kiasan dalam arti pemahaman memperbagus hewan kurban supaya pahalanya banyak dan dengan pahala itulah kendaraan terbaik untuk menuju surga dengan rahmat Allah.***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih

Tags

Terkini

Terpopuler