Isi Kandungan Surat Al Hujurat Ayat 12 tentang Perintah Menjauhi Prasangka Buruk Beserta Arab dan Artinya

2 September 2022, 16:00 WIB
Ilustrasi Al Quran dan tafsirnya. /Pixabay/Pexels

MANTRA SUKABUMI - Berikut ini akan kami sajikan isi kandungan surat Al Hujurat ayat 12 beserta bacaan Arab dan artinya.

Bagi anda yang sedang mencari tahu isi kandungan surat Al Hujurat ayat 12, maka anda bisa menyimaknya hingga akhir artikel ini.

Yang mana kami juga akan melengkapi artikel ini selain isi kandungan yakni dilengkapi juga dengan bacaan Arab dan artinya.

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat tentang Hukum Mendatangi Dukun dan Trik Perdukunan Menurut Syariat Islam

Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada Jumat, 3 September 2022 berikut isi kandungan surat Al Hujurat ayat 12 beserta bacaan Arab dan artinya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang."

adapun isi kandungan surat Al Hujurat adalah sebagai berikut:

Sebagaimana Ibnu Katsir dalam Tafsir Al Qur’anil ‘Adhim menjelaskan, melalui Surat Al Hujurat ayat 12 ini, Allah melarang hamba-hambaNya yang beriman dari banyak berprasangka buruk.

Berprasangka buruk disini adalah mencurigai orang lain dengan tuduhan buruk yang tidak berdasar.

Baca Juga: Pisang dan Rumput Tumbuhan Monokotil atau Dikotil, Cek Kunci Jawabannya di Sini

Hal ini karena sebagian dugaan itu adalah murni dosa, maka ia harus dijauhi sebagai tindakan preventif.

Yang mana dalam ayat ini Allah juga melarang memata-matai dan mencari keburukan orang lain.

Sebagaimana Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zilalil Quran menjelaskan, tajassus kadang-kadang merupakan kegiatan yang mengiringi dugaan dan kadang-kadang sebagai kegiatan awal untuk menyingkap aib dan mengetahui keburukan.

Sebab Al Quran memberantas praktik yang hina ini dari segi akhlak guna membersihkan kalbu dari kecenderungan yang buruk itu yang hendak mengungkap aib dan keburukan orang lain.

Dalam ayat ini Allah juga melarang ghibah, yakni mengatakan keburukan seseorang yang jika ia mengetahuinya ia takkan suka hal tersebut.

Ghibah disini diibaratkan makan bangkai saudaranya yang pasti ia benci.

Kemudian Allah SWT mengingatkan kembali untuk bertaqwa.

Katena dengan taqwa seseorang akan terjaga dari buruk sangka, mencari keburukan orang lain dan ghibah.

"Jika selama ini perangai yang buruk ini ada pada dirimu, mulai sekarang segeralah hentikan dan bertaubatlah dari kesalahan yang hina itu disertai penyesalan dan bertaubat," kata Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar ketika menafsirkan Surat Al Hujurat ayat 12 ini.

"Allah senantiasa membuka pintu kasih sayang-Nya, membuka pintu selebar-lebarnya menerima kedatangan para hamba-Nya yang ingin menukar perbuatan yang salah dengan perbuatan baik, kelakuan durjana dengan akhlak terpuji."

"Surat Al Hujurat ayat 12 memerintahkan orang-orang yang beriman untuk menjauhi prasangka buruk."

Baca Juga: Mitos Bulan Safar Sebagai Bulan Sial atau Bulan Nahas, Begini Kata Rasulullah SAW Dalam Hadits

Yang mana ayat ini melarang memata-matai dan mencari-cari keburukan orang lain.

Kemudian ayat ini juga melarang ghibah bahkan menjelaskan ghibah laksana memakan bangkai saudaranya sendiri.

Seperti buruk sangka, memata-matai dan mencari-cari keburukan orang lain serta ghibah adalah haram serta menjadi perusak persatuan.

Padahal orang-orang beriman itu pada hakikatnya adalah bersaudara dan harus menjaga persatuan sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al Hujurat ayat 10.

Sehingga ayat ini memerintahkan orang-orang beriman untuk bertaqwa.

Apabila orang beriman masih melakukan perbuatan buruk tersebut, hendaklah bertaubat dan bertaqwa.

Maka dengan taqwa, sehingga terjagalah diri dari sifat-sifat buruk tersebut dan dengan taqwa Allah akan menerima taubatnya.

Sebab Allah senantiasa membuka pintu taubat dan pintu kasih sayang bagi hamba-hamba-Nya yang bertaubat dan bertaqwa.

Demikian itulah isi kandungan Surat Al Hujurat ayat 12, semoga bermanfaat.***

Editor: Rina Karlina

Tags

Terkini

Terpopuler